Upaya Nelayan Sero dalam Mempertahankan Ekonomi Berkelanjutan di Dusun Kabatmantren, Kec. Muncar, Kab. Banyuwangi

  • Beni Bayu Sanjaya Program Studi Sosiologi, FISIP, Universitas Jember, Jember 68121, Indonesia
  • Nurul Hidayat Program Studi Sosiologi, FISIP, Universitas Jember, Jember, 68121, Indonesia

Abstract

People of Kabatmantren village is fisherman who use traditional fishing gear, Bajang sero, to fulfil their daily (economic) needs. The people can only catch fishes in limited area only, the coastal. Not only that the rely on the cycle of the ocean such as tides, they also rely the ecosystem. Damages to the coastal ecosystem give severe impacts to the social and economic life of Sero fisherman. This study employs qualitative descriptive type of research which aims at describing and analysing efforts carried by the people to maintain their sustainable economy. The informants selected using pusposive sampling technique, and data collection was done through several stages: participant observation, in-depth interviews and documentation. The study reveals several efforts reflected from the activities of the sero fisherman. They are keeping the local wisdom of Banjang establishment, and ‘petik Banjang’, conserving mangrove to improve environment and, creating synergy with the government to protect the environment as the resources significant for future economic needs.
Keywords: Sustainable Economy, Sero Fishermen, Banjang, Kabatmantren


Kawasan pesisir merupakan suatu kawasan peralihan antara wilayah daratan dengan laut, yang kemudian terdapat masyarakat yang tinggal, tumbuh dan berkembang pada daerah tersebut yang kemudian juga dikenal sebagai masyarakat pesisir. Pada kawasan atau lingkungan pesisir ini terdapat kelompok masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada lingkungan serta sumberdaya yang ada. Seperti halnya pada Dusun Kabatmantren yang merupakan sebuah dusun didalamnya terdapat masyarakat nelayan dengan menggunakan alat tangkap tradisional untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. Nelayan tersebut ialah nelayan sero dengan alat tangkapnya bernama Banjang sero. Konsekuensi dari penggunaan alat tangkap banjang dengan teknik menjebak tersebut, nelayan sero hanya dapat memanfaatkan hasil laut dengan menangkapnya pada teritorial laut yang terbatas yaitu pada wilayah pesisir pantai. Serta mereka juga sangat bergantung dengan siklus alam berupa pasang-surut air laut serta kondisi lingkungan pesisir dan ekosistem didalamnya. Kerusakan pada ekosistem yang ada di pesisir sangat berpengaruh terhadap kehidupan sosial dan ekonomi nelayan sero. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis upaya-upaya yang dilakukan nelayan sero dalam mempertahankan ekonomi berkelanjutan. Adapun penentuan informan menggunakan pusposive serta pengumpulan data dilakukan melalui tahap observasi partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yakni diketahui bahwa upaya dalam menjaga keberlanjutan ekonomi yang dilakukan oleh nelayan sero tertuang dalam aktivitas mereka sebagai nelayan sero, kearifan lokal dalam pendirian banjang, budaya petik banjang, konservasi mangrove sebagai perbaikan lingkungan serta sinergitas dengan pemerintah dalam menjaga lingkungan sumber perekonomian agar dapat terus terjaga hingga di masa yang akan datang.
Kata kunci: Ekonomi Berkelanjutan, Nelayan Sero, Banjang, Kabatmantren

References

Banyuwangi Tourism. (2017). Menjelajah Pesona Bangsring Underwater dan Pulau Tabuhan. Banyuwangi Tourism. https://banyuwangitourism.com/Detail_traveling/detail_traveling/a3bf9a5075f4ad8c5
dd2cc33687f0e93

News.kkp.go.id. (2017). Tiga Jenis Alat Penangkapan Ikan yang Mengganggu dan Merusak. https://news.kkp.go.id/index.php/tiga-jenis-alat-penangkapan-ikan-yangmengganggu-dan-merusak/

Putra, I. ., Setiawina, N. ., & Yasa, I. . (2017). Analisis Pengaruh Faktor Produksi, Sosial Demogragfi dan Modal Sosial terhadap Produktivitas dan Kesejahteraan Rumah Tangga Nelayan di Kabupaten Tabanan. E-Journal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 6(5), 1849–1876.

Rudyanto, A. (2004). Kerangka kerjasama dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dan
laut. September, 1–8.

Shiva, V., & Mies, M. (2005). Ecofeminisme, Perspektif Gerakan Perempuan dan Lingkungan. IRE.

Tim Historia.id. (2020). Ikan-ikan dari Muncar. https://historia.id/kultur/articles/ikanikan-dari-muncar-PNaZK/page/1

Tong, R. P. (2010). Feminist Tought. Jalasutra.

Wiryati, G., Sunaryo, A., Susilawati, T., Leilani, A., Perikanan, J. P., & Perikanan, S. T. (2019). Potret Sistem Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan Di Pesisir Pantai Selatan Kabupaten Garut Pendahuluan Wilayah pesisir memiliki keragaman potensi sumber daya alam yang tinggi dan sangat penting bagi pengembangan sosial ekonomi , budaya dan lingkungan. 15 No 2, 266–274.
Published
2022-01-29
How to Cite
SANJAYA, Beni Bayu; HIDAYAT, Nurul. Upaya Nelayan Sero dalam Mempertahankan Ekonomi Berkelanjutan di Dusun Kabatmantren, Kec. Muncar, Kab. Banyuwangi. Jurnal ENTITAS SOSIOLOGI, [S.l.], v. 11, n. 1, p. 1-18, jan. 2022. ISSN 2721-3323. Available at: <https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JES/article/view/27596>. Date accessed: 25 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.19184/jes.v11i1.27596.