Strategi Masyarakat Petani Tadah Hujan Desa Gayam dalam Menghadapi Kekeringan

  • Amalia Nur Indahsari Program Studi Sosiologi, FISIP, Universitas Jember, Jember, 68121, Indonesia.
  • Nurul Hidayat Program Studi Sosiologi, FISIP, Universitas Jember, Jember, 68121, Indonesia.

Abstract

The drought in Gayam Village is caused by the long dry season. For farmers, the threat of climate change has a severe impact on achieving targets in the agricultural sector. The changes also have an effect on the economy of rainfed farmers in Gayam Village. Therefore, it is necessary to have a survival strategy carried out by rainfed farmers in Gayam Village. This study aims to find out, analyze, and describe how the survival strategy is applied by the rainfed farming community when there is no agricultural activity during the drought. This study uses a descriptive qualitative research approach. The theory used is James C Scott’s theory, namely the theory of survival mechanisms. Data was collected using the methods of observation, interviews and documentation. The result of the research is that the drought that hits Gayam Village every year makes farmers only able to plant and work then land/rice fields once a year. On the other hand, Gayam Village also experienced a water crisis during the dry season, and there was no irrigation water to irrigate their rice fields. In addition, the farmers only rely on rainfall as the only source of water to irrigate their rice fields. The planting process, which can only be done once a year, makes it difficult for farmers. It is because work as a farmer is their primary job. Therefore, during the dry season, the patterns of behaviour carried out by rainfed farmers are by implementing survival strategies. This strategy is carried out to maintain the security of their subsistence.
Keywords: Rainfed Farmers, Drought, Survival Strategy


Dampak terjadinya kekeringan yang terdapat di Desa Gayam disebabkan oleh musim kemarau yang berlangsung lama waktunya dibandingkan dengan musim hujan. Bagi petani, ancaman berupa perubahan iklim memberikan dampak yang serius terhadap pencapaian target dalam sektor pertanian. Perubahan juga berdampak pada perekonomian petani tadah hujan di Desa Gayam. Maka dari itu perlu adanya strategi bertahan hidup yang dilakukan oleh petani tadah hujan di Desa Gayam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis dan mendeskripsikan tentang bagaimana strategi bertahan hidup yang diterapkan masyarakat petani tadah hujan saat tidak ada aktivitas pertanian pada saat kekeringan. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Teori yang digunakan adalah teori James C Scott yaitu teori mekanisme survive. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh adalah terjadinya kekeringan yang setiap tahunnya melanda Desa Gayam membuat petani hanya bisa menanam dan mengerjakan tanah/lahan sawah setahun sekali. Pada sisi lain, Desa Gayam juga mengalami krisis air selama musim kemarau tiba serta tidak adanya air irigasi untuk mengairi lahan sawah mereka. Selain itu, para petani hanya mengandalkan curah hujan sebagai satu-satunya sumber air untuk mengairi lahan sawah mereka. Proses tanam yang hanya bisa dilakukan sekali selama setahun membuat para petani kesusahan. Hal itu disebabkan karena pekerjaan sebagai petani menjadi pekerjaan utama mereka. Maka dari itu, pada saat musim kemarau, pola-pola perilaku dilakukan oleh petani tadah hujan saat musim kemarau yaitu dengan menerapkan strategi bertahan hidup. Strategi ini dilakukan guna mempertahankan keamanan subsistensi mereka.
Kata Kunci : Petani Tadah Hujan, Kekeringan, Strategi Bertahan Hidup.

References

Scott, J. C. (1994). Moral Ekonomi Petani; Pergolakan dan Subsistensi di Asia Tenggara.
Jakarta: LP3ES.

Wolf, E. R. (1985). Petani. Suatu Tinjauan Antropologis. Jakarta: CV. Rajawali.

Abdurrahim, A. Y., Dharmawan, A. H., Sunito, S., & Sudiana, I. M. (2014). Kerentanan
Ekologi dan Strategi Penghidupan Pertanian Masyarakat Desa Persawahan Tadah
Hujan di Pantura Indramayu. Jurnal Kependudukan Indonesia, 26.

Febriani, D. (2017). Strategi Bertahan Hidup Petani Penggarap di Jorong Sarilamak Nagari
Sarilamak Kecamatan Harau. Jom Fisip, 4.

Juanda, Y. A., Alfiandi, B., & Indraddin. (2019). Strategi Bertahan Hidup Buruh Tani di
Kecamatan Danau Kembar Alahan Panjang. JISPO, 518.

Kawasati, R. (2019). Teknik Pengumpulan Data Metode Kualitatif.2.

Safari, M. (2019). Strategi Penghidupan Rumah Tangga Petani Padi Sawah (Studi di Desa
Lebung Bandung Kecamatan Rantau Alai Kabupaten Ogan Ilir). Skripsi, 17.

Sepriandi. (2015). Strategi Bertahan Hidup Masyarakat di Pinggiran Sungai Siak Kelurahan
Tanjung Rhu Kota Pekanbaru. JOM FISIP, 7.

Sugiharjo, E, L., & A, W. (2013). Strategi Bertahan dan Strategi Adaptasi Petani Samin
Terhadap Dunia Luar. Jurnal SEPA, 145.

Susantiningsih. (2015). Relasi Kerja antara Juragan dengan Buruh di Pabrik Genteng Sokka
"Indah" (Studi kasus di Desa Pejagoan Kecamatan Pejagoan Kabupaten Kebumen .
Semarang ID Universitas Negeri Malang
Published
2021-08-09
How to Cite
INDAHSARI, Amalia Nur; HIDAYAT, Nurul. Strategi Masyarakat Petani Tadah Hujan Desa Gayam dalam Menghadapi Kekeringan. Jurnal ENTITAS SOSIOLOGI, [S.l.], v. 10, n. 02, p. 139-154, aug. 2021. ISSN 2721-3323. Available at: <https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JES/article/view/27551>. Date accessed: 20 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.19184/jes.v10i02.27551.
Section
Articles