Konstruksi Sosial Penambang Marmer Mengenai Lingkungan IMIT di Kabupaten Tulungagung

  • Fitri Ayuni Universitas Jember
  • Raudlatul Jannah Program Studi Sosiologi, FISIP, Universitas Jember, Jember, 68121, Indonesia

Abstract

This research is motivated by managing the natural resources of the people living in the Tulungagung Indonesian Marble Industry environment (IMIT). IMIT mining causes water, soil, and air pollution. The relationship between IMIT and the surrounding community formed the social construction of the IMIT process, which was rejected, accepted, and even now can be established cooperation. Communities living in the IMIT environment can survive by utilizing waste that pollutes the environment or as a marble miner. The knowledge possessed by the community towards the environment influences social actions. This study aims to describe and analyze the social construction of marble miners in the climate "Industri Marmer Indonesia Tulungagung (IMIT)," located in Besole Village, Besuki district, Tulungagung Regency. By using qualitative research methods, the technique used in determining informants is purposive sampling. The results showed that some community knowledge is constructed and influences the social actions of the community in the surrounding environment.
Keywords: Social Construction, Marble Mining, Environment


Penelitian ini dilatar belakangi oleh pengelolaan sumber daya alam masyarakat yang tinggal di lingkungan Industri Marmer Indonesia (IMIT) Tulungagung. Penambangan IMIT menyebabkan pencemaran air, tanah dan udara. Hubungan antara IMIT dengan masyarakat sekitar membentuk konstruksi sosial dari proses IMIT yang ditolak, kemudian diterima bahkan saat ini dapat terjalin kerjasama. Masyarakat yang tinggal di lingkungan IMIT memiliki strategi bertahan hidup dengan memanfaatkan limbah yang mencemari lingkungan atau sebagai penambang marmer. Pengetahuan yang dimiliki masyarakat terhadap lingkungan mempengaruhi tindakan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis konstruksi sosial penambang marmer tentang lingkungan “Industri Marmer Indonesia Tulungagung (IMIT)” yang berlokasi di Desa Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik yang digunakan dalam menentukan informan adalah purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa pengetahuan masyarakat yang terbangun dan mempengaruhi tindakan sosial masyarakat di lingkungan sekitarnya.
Kata Kunci: Konstruksi Sosial, Penambangan Marmer, Lingkungan

References

Arikunto, Suharsimi. (2011). Prosedure Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, Edisi. Revisi Vii. Jakarta: Pt. Rineka Cipta.

Berger, Peter L Dan Thomas Luckmann. (1990). Tafsir Sosial Atas Kenyataan: Sebuah Risalah Tentang Sosiologi Pengetahuan. Lp3es. Jakarta.

Bungin, B. (2001). Methode Penelitian Sosial Format Kualitatif Dan Kuantitatif . Jakarta: Airlangga Univercity Press.

Bungin, B. (2008). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

Creswell, J. W. (2014). Penelitian Kualitatif Dan Desain Riset. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Dermantoto, A. (2013). Teori Konstruksi Sosial Dari Peter Berger Dan Thomas Luckman.

Dwi, Susilo, R. K. (2008). Sosiologi Lingkungan. Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada.

Nababan. (1995). Kearifan Lingkungan Dan Pelestarian Lingkungan Di Indonesia. Jurnal Analisis Csis: Kebudayaan, Kearifan Tradisional, Dan Pelestarian Lingkungan. Tahun Xxiv No. 6 Tahun 1995.

Notoadmojo. (2007). Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku . Jakarta: Rineka Cipta.

Pasandaran, Effendi Et Al (2017). Pembangunan Pertanian Wilayah Berbasis Kearifan Lokal Dan Kemitraan. Jakarta: Iaard Press.

Ritohardoyo.(2006). Bahan Ajar Ekologi Manusia. Program Studi Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, Ugm, Yogjakarta.

Sukar. (2017). Profil Desa Besole.

Supriyatna, Jatna. (2008). Melestarikan Alam Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukanto, S. (1982). Suatu Pengantar Sosiologi. Bandung: Alfabeta.

Sumaatmadja, N. (1988). Studi Geografi: Suatu Pendekatan Dan Analisa Keruangan. Bandung: Alumni.

Sunaryo, L. J. (2003). Peranan Pengetahuan Ekologi Lokal Dalam Sistem Agroforestri. Bogor: World Agroforestry Centre(Icraf).

Ainun Mutiara, Indah. (2017). Dampak Sosial Industri Pertambangan Marmer Di Desa Mangilu Kecamatn Bungorok' Kabupaten Pangkep. Phinisi Integration Review 22-28

Andi M. Akhbar Dan Syarifuddin, (2007). Mengungkap Kearifan Lingkungan Sulawesi Selatan.Pplh Regional Sulawesi, Maluku Dan Papua, Kementrian Negara Lingkungan Hidup Ri Dan Masagena Press, Makassar.

Baharudin, E. (2010). Kearifan Lokal, Pengetahuan Lokal Dan Degradasi Lingkungan.Forum Ilmiah, 8-21.

Elok et all. (2004). Pengetahuan Lokal Petani Dan Inovasi Ekologi Dalam Konservasi Dan Pengolahan Tanah Pada Pertanian Berbasis Kopi Di Semberjaya Lampung Barat. 98-107.

Herman, D. K. (2005). Kegiatan Pemantauan Dan Evaluasi Konservasi Sumber Daya Mineral Di Daerah Kabupaten Tulungagung. Kolokium Hasil Lapang, 60-1 - 60-20.

Indririyani Dkk. (2016). Valuasi Ekonomi Dan Dampak Lingkungan Akibat Industri Pengolahan Marmer Di Desa Besole Kabupaten Tulungagung Di Tinjau Dari Esdal Perspektif Islam. Et Al/ Jurnal Ekonomi Syariah Teori Dan Terapan. 643-655.

Videsia, V Dkk. (2017). Produksi Marmer Dan Pengolahan Limbah Di Sentra Industri Marmar Kabupaten Tulungagung. Artkel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2017 .

BPS Tulungagung. (2016)
Published
2020-08-10
How to Cite
AYUNI, Fitri; JANNAH, Raudlatul. Konstruksi Sosial Penambang Marmer Mengenai Lingkungan IMIT di Kabupaten Tulungagung. Jurnal ENTITAS SOSIOLOGI, [S.l.], v. 9, n. 02, p. 95-106, aug. 2020. ISSN 2721-3323. Available at: <https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JES/article/view/26941>. Date accessed: 18 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.19184/jes.v9i02.26941.
Section
Articles