Potensi Art Gallery Sebagai Wisata Edukasi dan Sarana Terapi Mental Disorder
Abstract
Indonesia memiliki banyak kasus mental disorder, tetapi dari sekian banyak kasus tersebut, hanya beberapa saja yang memilih untuk melakukan konsultasi ke psikolog. Dengan melihat banyaknya art gallery yang terdapat di Bandung, peneliti ingin melihat potensi art gallery dalamĀ mengatasi mental disorder serta melihat potensinya sebagai wisata edukasi yang berperan dalam peningkatan khazanah pengetahuan pengunjung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitaif, dengan pengumpulan data melalui kuesioner dan observasi. Ditemukan bahwa beberapa pengunjung art gallery memiliki gejala mental disorder dan menjadikan art gallery sebagai sarana untuk mengekspresikan diri mereka, serta menjadi sarana terapi dalam mengatasi gejala mental disorder tanpa harus mengunjungi psikolog. Art gallery terbukti dapat memberikan ketenangan kepada pengunjung dan menjadi sarana untuk menyalurkan emosi pengunjung saat mengunjungi art gallery. Kemampuan dalam mengekspresikan diri dapat membuat individu menjadi lebih tenang sehingga dapat mengurangi gejala depresi. Peran art gallery sebagai wisata edukasi terbukti memberikan pengetahuan mengenai seni kepada pengunjung, selain itu art gallery juga memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk mengekspresikan dan menciptakan karya seninya sendiri.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.