KESIAPAN PELAYANAN TELEHEALTH SELAMA PANDEMI COVID-19: LITERATUR REVIEW
Abstract
Pandemi Covid-19 memaksa manusia untuk beradaptasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada. Telehealth menjadi alternatif pelayanan kesehatan selama masa pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat meminimalisir kunjungan tatap muka namun tetap mendapatkan pelayanan kesehatan. Persiapan telehealth untuk melakukan pelayanan kesehatan di masa pandemi sangat penting untuk ditinjau kembali efektifitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menyimpulkan terkait kesiapan layanan telehealth selama pandemi Covid-19. Desain penelitian ini menggunakan literature review dan berdasar pada instrumen penilaian Prisma Checklist. Hasil pencari pada database ScienceDirect dan PubMed, didapat sebanyak 605 artikel yang sesuai dengan kata kunci yang ditelusuri. Setelah dilakukan screening sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi, didapatkan 11 artikel yang memenuhi kriteria dan 5 artikel yang dipilih untuk disertakan dalam penelitian ini. Penelitian ini menganalisis beberapa aspek kesiapan layanan telehealth selama pandemi Covid-19, diantaranya kesiapan layanan telehealth di rumah sakit, kesiapan layanan telehealth dengan penilaian potensi kegagalan, kesiapan perawat dalam penggunaan layanan telehealth, kesiapan penilaian telehealth sebagai strategi pelayanan digital, dan kesiapan telehealth sebagai pelayanan mental pada anak muda.
References
2] Bingham, J. M., Rossi, M. A. and Truong, H.-A. (2022) ‘Addressing the Need for A Telehealth Readiness Assessment Tool As A Digital Health Strategy’, Journal of the American Pharmacists Association.
3] Choi, H. and Lee, S.-K. (2022) ‘Failure Mode and Effects Analysis of Telehealth Service of Minority Elderly for Sustainable Digital Transformation’, Computers in Biology and Medicine, 148, p. 105950.
4] CSSE, J. (2022) Daily New Confirmed Covid-19 Deaths per Million People. Our World In Data. Available at: https://ourworldindata.org/grapher/daily-covid-cases-deaths-7-day-ra (Accessed: 12 December 2022).
5] Kemenkes, R. I. (2020) ‘Kesiapan Kementrian Kesehatan RI Dalam Menghadapi Outbreak Novel Coronavirus’, Kemenkes RI, pp. 1–26.
6] Lee, I. et al. (2020) ‘Telehealth: Helping Your Patients and Practice Survive and Thrive during the COVID-19 Crisis with Rapid Quality Implementation’, Journal of the American Academy of Dermatology, 82(5), pp. 1213–1214.
7] Nicholas, J. et al. (2021) ‘Implementation Lessons from the Transition to Telehealth during COVID-19: A Survey of Clinicians and Young People from Youth Mental Health Services’, Psychiatry Research, 299, p. 113848.
8] Page, M. J. et al. (2021) ‘The PRISMA 2020 Statement: An Updated Guideline for Reporting Systematic Reviews’, Systematic reviews, 10(1), pp. 1–11.
9] Puro, N. A. and Feyereisen, S. (2020) ‘Telehealth Availability in US Hospitals in the Face of the COVID‐19 Pandemic’, The Journal of Rural Health, 36(4), pp. 577–583.
10] Sugiyono (2015) Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Penerbit Alfabeta.
11] Syahdan, S. and Elihami, E. (2022) ‘Pemanfaatan Operator Boolean Sebagai Literasi Informasi’, Jutkel: Jurnal Telekomunikasi, Kendali dan Listrik, 3(2), pp. 88–94.
12] Yu-Tong, T. et al. (2022) ‘Telehealth Readiness and Its Influencing Factors among Chinese Clinical Nurses: A Cross-sectional Study’, Nurse Education in Practice, 58, p. 103278.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.