Gambaran Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif pada Wanita 15-49 Tahun di Perkotaan Indonesia
Abstract
ASI merupakan asupan yang paling ideal bagi bayi baru lahir karena memiliki efek protektif dan dapat mengurangi risiko kesakitan dan kematian pada bayi. Data dari World Health Organization menyatakan bahwa persentase bayi yang diberikan ASI eksklusif 0-6 bulan di seluruh dunia hanya sebesar 38% yang berarti 3 dari 5 bayi saat berusia 6 bulan tidak mendapatkan ASI eksklusif. Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2017 menunjukkan bahwa persentase pemberian ASI eksklusif di perkotaan adalah sebesar 37,8% sedangkan di perdesaan sedikit lebih tinggi yaitu 46,9%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 6-24 bulan di perkotaan Indonesia berdasarkan data Indonesian Family Life Survey (IFLS) 5. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data IFLS 5 yang diambil tahun 2014-2015. Sampel dalam penelitian adalah wanita berusia 15-49 tahun, memiliki anak termuda berusia 6-24 bulan dan bertempat tinggal di perkotaan yaitu sebanyak 683 orang. Hasil studi menunjukkan prevalensi pemberian ASI eksklusif di perkotaan Indonesia adalah sebanyak 169 orang (24,74%) dan yang tidak memberikan ASI eksklusif sebanyak 514 orang (75,26%). Ibu yang melakukan pemeriksaan sesuai Standar Pemeriksaan Kehamilan Tahun 2016 sebanyak 480 orang (70,28%). Usia ibu yang paling banyak adalah antara 20 sampai 35 tahun sebesar 565 (82,72%). Persentase ASI Eksklusif di perkotaan Indonesia masih rendah yaitu hanya 24%. Manfaat ASI bagi ibu dan bayi sangat banyak namun masih banyak ibu di perkotaan yang tidak memberikan ASI eksklusif. Rendahnya persentase ASI eksklusif di perkotaan Indonesia harus mendapatkan perhatian lebih dari berbagai pihak.
References
2. Organization WH. Global nutrition targets 2025: breastfeeding policy brief. World Health Organization; 2014.
3. Victora CG, Bahl R, Barros AJ, França GV, Horton S, Krasevec J, et al. Breastfeeding in the 21st century: epidemiology, mechanisms, and lifelong effect. The lancet. 2016;387(10017):475-90.
4. UNICEF. From the First Hour of Life : Making the case for improved infant and young child feeding everywhere. New York, USA: United Nations Children's Fund (UNICEF); 2016.
5. Widodo Y, Sandjaja S. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN POLA MENYUSUI BAYI DAN ANAK USIA 6-23 BULAN DI INDONESIA. GIZI INDONESIA. 2015;38(2):81-90.
6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kerangka Kebijakan Gerakan Sadar Gizi dalam Rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2012.
7. World Health Organization. Global Nutrition Targets 2025: Breastfeeding Policy Brief. Geneva: World Health Organization; 2014.
8. Biks GA, Tariku A, Tessema GA. Effects of Antenatal Care And Institutional Delivery on Exclusive Breastfeeding Practice In Northwest Ethiopia: A Nested Case–Control Study. International Breastfeeding Journal. 2015;10(1):30.
9. Cai X, Wardlaw T, Brown DW. Global trends in exclusive breastfeeding. International breastfeeding journal. 2012;7(1):12.
10. UNICEF. Breastfeeding On The Worldwide Agenda: Findings From A Landscape Analysis On Political Commitment For Programmes To Protect, Promote And Support Breastfeeding. New York: United Nations Children’s Fund; 2013.
11. Putri AAD, Naim S. Determinan Pemberian ASI Eksklusif: Analisis Data Sekunder Survei Demografi dan Kesehatan 2017. Amerta Nutrition. 2021;5(3):284-91.
12. Thu HN, Eriksson B, Khanh TT, Petzold M, Bondjers G, Kim CNT, et al. Breastfeeding practices in urban and rural Vietnam. BMC Public Health. 2012;12(1):964.
13. Liu J, Shi Z, Spatz D, Loh R, Sun G, Grisso J. Social and demographic determinants for breastfeeding in a rural, suburban and city area of South East China. Contemporary nurse. 2013;45(2):234-43.
14. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Data dan Infromasi Profil Kesehatan Indonesia 2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2017.
15. Wulandari RD, Laksono AD, Rohmah N. Urban-rural disparities of antenatal care in South East Asia: a case study in the Philippines and Indonesia. BMC Public Health. 2021;21(1):1-9.
16. Ibrahim J, Yorifuji T, Tsuda T, Kashima S, Doi H. Frequency of antenatal care visits and neonatal mortality in Indonesia. Journal of tropical pediatrics. 2011;58(3):184-8.
17. Wulandari RD, Putri NK, Laksono AD. Socioeconomic disparities in antenatal care utilisation in urban Indonesia. Int J Innov Creat Chang. 2020;14(2):498-514.
18. Khamis A, Omar A, Suleiman S, Ali F. Prevalence of Exclusive Breastfeeding and its Predictors among mothers in Micheweni, Chake-Chake and North ‘A’districts, Zanzibar. Clinics Mother Child Health. 2017;14(259):2.
19. Adugna B, Tadele H, Reta F, Berhan Y. Determinants of exclusive breastfeeding in infants less than six months of age in Hawassa, an urban setting, Ethiopia. International breastfeeding journal. 2017;12(1):45.
20. World Health Organization. National implementation of the Baby-friendly Hospital Initiative. 2017.
21. Djami MEU, Noormartany N, Hilmanto D. Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan, Konseling Laktasi, dan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. Kesmas: National Public Health Journal. 2013;7(12):557-61.
22. Zakarija-Grković I, Šegvić O, Vučković Vukušić A, Lozančić T, Božinović T, Ćuže A, et al. Predictors of suboptimal breastfeeding: an opportunity for public health interventions. The European Journal of Public Health. 2015;26(2):282-9.
23. Alianmoghaddam N, Phibbs S, Benn C. Reasons for stopping exclusive breastfeeding between three and six months: a qualitative study. Journal of Pediatric Nursing. 2018;39:37-43.
24. Kaushal A, Singh M, Sharma P, Chander V, Raina SK. Determinants of exclusive breastfeeding among lactating women in sub-Himalayan region. Tropical Journal of Medical Research. 2017;20(1):70.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.