Determinan Keinginan Menggunakan Kontrasepsi pada Remaja Usia 15-24 Tahun di Masa Mendatang (Analisis Lanjut Data SDKI 2017)
Abstract
Strategi pemerintah Indonesia untuk menekan pertumbuhan penduduk dilakukan melalui program Keluarga Berencana. Remaja termasuk sasaran program KB diharapkan agar mampu memiliki perencanaan yang baik terkait penggunaan kontasepsi di masa depan sehingga semua remaja memiliki akses terhadap informasi, konseling dan ketentuan kontrasepsi, dan tidak terjadi penyalahgunaan alat kontrasepsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan keinginan remaja menggunakan kontrasepsi di masa mendatang yang dilihat dari faktor internal (jenis kelamin, usia, kuintil kekayaan, tempat tinggal, tingkat pendidikan, dan tingkat pengetahuan) dan faktor eksternal (akses media massa, diskusi kesehatan reproduksi, serta sumber informasi dan konseling kesehatan reproduksi). Penelitian ini merupakan penelitian non reaktif dengan desain cross sectional. Data pada penelitian ini didasarkan pada hasil SDKI 2017 dengan besar sampel sebanyak 19.912 responden. Penelitian ini menggunakan analisis univariat, bivariat dengan uji asosiasi dan multivariat dengan uji regresi logistik dengan nilai α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja pria yang berusia 15-19 tahun dengan kuintil kekayaan terbawah, tidak pernah sekolah, tidak mengakses televisi, tidak berdiskusi dengan teman, keluarga dan petugas kesehatan, serta remaja yang tidak mengetahui sumber informasi dan konseling kesehatan reproduksi merupakan determinan remaja yang tidak ingin menggunakan kontrasepsi di masa mendatang. Pemanfaatan media sosial (internet) untuk mendapatkan informasi terkait kesehatan reproduksi, peningkatan kualitas pelayanan konseling yang telah tersedia serta membangun komunikasi yang efektif antara orang tua dan remaja perlu dilakukan untuk meningkatkan keinginan menggunakan kontrasepsi pada remaja.
References
2. Bappenas. Tahun 2025, Angka Harapan Hidup Penduduk Indonesia 73,7 Tahun [Internet]. 2020 [cited 2020 Nov 1]. Available from: https://www.bappenas.go.id/id/berita-dan-siaran-pers/berita/tahun-2025-angka-harapan-hidup-penduduk-indonesia-737-tahun/#:~:text=August 26th%2C 0200 7%3A22 pm&text=Penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai,juta jiwa pada tahun 2025.
3. Bappenas. Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019. Jakarta: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional; 2017.
4. Belay HG, Arage G, Degu A, Getnet B, Necho W, Dagnew E, et al. Youth-friendly sexual and reproductive health services utilization and its determinants in Ethiopia: A systematic review and meta-analysis. Heliyon. 2021;7(12).
5. Biddlecom A, Riley T, Darroch JE, Sully E, Kantorová V, Wheldon M. Future Scenarios of Adolescent Contraceptive Use, Cost and Impact in Developing Regions. 2018.
6. BPS. Berita Resmi Statistik No. 7/01/Th. XXIV: Hasil Sensus Penduduk 2020 [Internet]. 2021. Available from: https://papua.bps.go.id/pressrelease/2018/05/07/336/indeks-pembangunan-manusia-provinsi-papua-tahun-2017.html
7. Kriel Y, Milford C, Cordero J, Suleman F, Beksinska M, Steyn P, et al. Male partner influence on family planning and contraceptive use : perspectives from community members and healthcare providers in KwaZulu-Natal , South Africa. Reprod Health. 2019;16(89):1–15.
8. Abubakari S, Enuameh YA, Mahama E, Nettey OEA, Adjei G, Nuamah GF, et al. Adolescents’ Willingness and Intentions to Use Contraceptives in Rural Ghana. Open J Soc Sci. 2015;03(11):239–49.
9. Karoglan D, Saracoglu DS. Women’s socioeconomic status and choice of birth control method: an investigation for the case of Turkey. J Biosoc Sci. 2021;53(1):137–56.
10. Metcalfe A, Talavlikar R, Du Prey B, Tough SC. Exploring the relationship between socioeconomic factors, method of contraception and unintended pregnancy. Reprod Health. 2016;13(1):1–8.
11. Depkes RI. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia Tahun 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2008.
12. Ross JA. Contraceptive Use, Access to Methods, and Program Efforts in Urban Areas. Front Glob Women’s Heal. 2021;2:1–12.
13. Ariesthi KD, Mindarsih T, Ulnang A. Pengaruh tingkat pendidikan dan dukungan keluarga terhadap pemilihan alat kontrasepsi akseptor KB di Kota Kupang. CHMK Midwifery Scrientific J. 2020;2(1):1–45.
14. Sari TW, Yulnefia. Hubungan faktor demografi dengan penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim pada wanita usia subur di Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru. Collab Med J. 2019;2(1):36–43.
15. Nurmala I. Promosi Kesehatan. Surabaya: Airlangga University Press; 2020.
16. Databoks. Televisi Masih Menjadi Media Favorit Masyarakat [Internet]. 2016 [cited 2020 Dec 22]. Available from: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/11/10/televisi-masih-menjadi-media-favorit-masyarakat
17. Das P, Samad N, Banna H Al, Sodunke TE, Elvis J, Jr H. Association between media exposure and family planning in Myanmar and Philippines : evidence from nationally representative survey data. Contracept Reprod Med. 2021;6(11):1–12.
18. Samosir ONB, Dharminto, Marwani A. Hubungan peran petugas dan pengalaman KB dengan pergantian metode KB di Kecamatan Tembalang Kota Semarang Triwulan II tahun 2016. J Kesehat Masy. 2016;4(4):229–37.
19. Pratiwi RT, Mediastuti F, Winarsih. Diskusi Melalui Peer Group (Teman Sebaya) Terhadap Konsep Diri Remaja tentang Perilaku Seksual. J Ilmu Kebidanan. 2014;II(3):157–64.
20. WHO. Adolescent Sexual Reproductive Health [Internet]. [cited 2022 Jan 25]. Available from: https://www.who.int/southeastasia/activities/adolescent-sexual-reproductive-health
21. CDC. What are sexual health services? [Internet]. 2018 [cited 2022 Jan 25]. Available from: https://www.cdc.gov/healthyyouth/whatworks/what-works-sexual-health-services.htm
22. Suryani Y, Ramani A, Wati DM. Preferensi remaja dalam mengikuti keluarga berencana di masa depan (Studi pada remaja di Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember) Preferences of adolescent in family planning in the future. Artik Ilm Has Penelit Mhs 2015. 2015;
23. Hossain M, Khan M, Ababneh F, Shaw J. Identifying factors influencing contraceptive use in Bangladesh : evidence from BDHS 2014 data. BMC Public Health. 2018;18(192):1–14.
24. Rizkianti A, Amaliah N, Rachmalina R. Penggunaan kontrasepsi pada remaja perempuan kawin di Indonesia (Analisis Riskesdas 2013). Bul Penelit Kesehat. 2017;45(4):257–66.
25. Sutinah. Partisipasi laki-laki dalam program Keluarga Berencana di era masyarakat postmodern (Men’s participation in Family Planning program in the postmodern society era). Masyarakat, Kebud dan Polit. 2017;30(3):289–99.
26. Sanz-Martos S, Lopez-Medina IM, Alvarez-Garcia C, Alvarez-Nieto C. Educational program on sexuality and contraceptive methods in nursing degree students. Nurse Educ Today. 2021;107:1–7.
27. Ghosh R, Id AM, Chattopadhyay A, Acharya R. Mass media exposure and use of reversible modern contraceptives among married women in India : An analysis of the NFHS. PLoS One. 2021;16(7):1–23.
28. Habibov N, Zainiddinov H. Effect of TV and radio family planning messages on the probability of modern contraception utilization in Post-Soviet Central Asia. Int J Heal Plan Manag. 2017;32(1):17–38.
29. Savitri S. Peranan Internet Sebagai Sumber Informasi. Website Litbang Pertan. 2015;(30):1–6.
30. Sarwono. Psikologi Remaja. Jakarta: Grafindo Persada; 2013.
31. Schwandt H, Boulware A, Corey J, Herrera A, Hudler E, Imbabazi C, et al. Family planning providers and contraceptive users in Rwanda employ strategies to prevent discontinuation. BMC Womens Health [Internet]. 2021;21(361):1–13. Available from: https://doi.org/10.1186/s12905-021-01503-1
32. Filmira RL, Fatah MZ. Determinan keinginan penerapan program KB (Keluarga Berencana) pada remaja Pria Indonesia di Masa Mendatang. J Heal Sci Prev. 2020;4(2):58–67.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.