Effect of Duck Manure (Anas domesticus) and Compost on the Growth of Kangkong (Ipomoea reptans Poir var. Bangkok LP-1) on Aquaponic Systems
Abstract
Kangkung (Ipomoea reptans) menjadi salah satu sayuran yang paling banyak di konsumsi dengan tingkat konsumsi, pada tahun 2020, sebesar 3,784 kg/kapita/tahun. Akan tetapi, ketersediaan kangkung masih belum memenuhi kebutuhan masyarakat dengan data ketersediaan per kapita yaitu sebesar 1,03 kg/kapita/tahun. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan produksi kangkung terutama pada daerah urban, salah satunya melalui sistem akuaponik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai komposisi dan dosis pupuk kandang bebek serta kompos terhadap pertumbuhan tanaman kangkung pada sistem akuaponik. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan faktor perbedaan yaitu pemberian pupuk kandang bebek dan kompos dengan komposisi yang berbeda. Terdapat lima perlakuan dengan masing-masing talang diulangi sebanyak 26 tanaman. Masing-masing perlakuan yaitu kontrol (0% pupuk/kompos), pupuk kandang bebek 750 g (50%), pupuk kandang bebek 1,500 g (100%), pupuk kompos 750 g (50%), pupuk kompos 1,500 g (100%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk kompos 100% (1,500 g) menghasilkan pertumbuhan dengan hasil paling optimal terhadap jumlah daun, panjang akar, biomassa basah, dan biomassa kering tanaman kangkung.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.