Konversi Minyak Biji Nyamplung (Callophyllum Inophyllum Linn) Menjadi Biofuel dengan Katalis Berbasis NiMo/γ-Al2O3

  • Elva Febriyanti Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
  •  Achmad Roesyadi Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
  • Danawati Hari Prajitno Departemen Industri Teknik Kimia, Fakultas Vokasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Abstract




Keterbatasan bahan bakar fosil sebagai salah satu sumber energi yang tidak dapat diperbarui di Indonesia menjadikan wacana untuk menciptakan sumber alternatif dari bahan baku lain yang jumlahnya masih melimpah dan dapat diperbarui. Salah satu bahan bakar alternatif yang paling menjanjikan adalah biofuel, penelitian dibidang biofuel sejauh ini terus berkembang dengan memanfaatkan beragam lemak nabati untuk mendapatkan bahan bakar alternatif (biofuel) dan dapat diperbaharui dengan menggunakan metode Hydrocracking. Penelitian ini mempelajari pengaruh temperatur reaksi pada proses hydrocracking dari minyak biji nyamplung menjadi biofuel berdasarkan parameter yield, konversi dan selektivitas dari komponen produk biofuel. Penelitian dilakukan dalam dua tahapan yaitu preparasi katalis dan proses hydrocracking minyak nyamplung. Gamma alumina (γ-Al2O3) dipreparasi terhadap logam Ni dan Mo menggunakan metode dry impregnation (impregnasi kering) selanjutnya dikarakterisasi dengan Energy Dispresion X-Ray Spectroscopy (EDX) menunjukkan bahwa kadar pada γ-Al2O3 (8,78 wt%) dan logam Ni (1,47 wt%), Mo (1,44 wt%), untuk luas permukaan dari γ-Al2O3 diperoleh dari analisa Brunauner Emmet Teller (BET) yaitu 120.765 – 185.491 m2.g-1 dan ukuran pori rata-rata adalah 0,229 cc/g. Proses hydrocracking menggunakan reaktor batch dengan serangkaian eksperimen dengan tekanan antara 10-15 bar dan rentan temperature 300-350 oC selama 2 jam, dengan volume minyak nyamplung 300 ml dan katalis yang digunakan 10% dari volume minyak. Produk cair yang diperoleh dianalisis menggunakan GCMS (Gas Chromatography-Mass Spectrophotometry) untuk mengidentifikasi produk hidrokarbon sebagai gasoline, kerosen, dan gasoil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konversi tertinggi diperoleh pada katalis NiMo/γ-Al2O3 rasio (2:1) sebesar 80,82% dan selektivitas gasoil 81,48% pada temperature 350 oC, dan selektivitas n-parafin 49%. Sehingga minyak Callophyllum Inophyllum L. dapat direkomendasikan sebagai sumber minyak nabati yang tidak bersaing dengan bahan pangan (non-edibel oil) untuk menghasilkan gasoil sebagai bahan bakar transportasi yang ramah lingkungan.




Published
2020-08-05
How to Cite
FEBRIYANTI, Elva; ROESYADI,  Achmad; PRAJITNO, Danawati Hari. Konversi Minyak Biji Nyamplung (Callophyllum Inophyllum Linn) Menjadi Biofuel dengan Katalis Berbasis NiMo/γ-Al2O3. BERKALA SAINSTEK, [S.l.], v. 8, n. 3, p. 89-95, aug. 2020. ISSN 2339-0069. Available at: <https://jurnal.unej.ac.id/index.php/BST/article/view/17959>. Date accessed: 27 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.19184/bst.v8i3.17959.
Section
General