MAKNA KRITIS DALAM ANALSIS WACANA KRITIS

  • Rusdhianti Wuryaningrum

Abstract

Abstrak: Analisis wacana kritis—oleh pengkaji wacana—dimaknai tidak terlalu luas tetapi beragam. Tidak terlalu luas karena pada dasarnya sama-sama memakai kajian kritis untuk membongkar makna karena pandangan metode kritis sering dimaknai dengan pandangan atau hasil berpikir kritis, meskipun pada akhirnya tujuannya menghasilkan  makna implikatur beyond the text yang sama. Oleh karena itu, perlu dibatasi makna kritis dalam analisis wacana kritis untuk merumuskan kesejatian analisis wacana. Artikel ini  membahas makna kritis yang dimaksud oleh pakar-pakar yang telah di-review. Adapun pandangan untuk memahami makna kritis tersebut diperoleh dari konsep seven task building yang dikemukakan oleh Gee. Pandangan Gee adalah abstraksi dari pandangan Halliday. Ada dua komponen makna kritis yang diungkap oleh Halliday dan menentukan kesejatiannya, yaktiu konstruksi sosial dan pilihan semantik. Sebuah fenomena dinyatakan perlu “dikritisi” atau digarap dengan metode analisis wacana kritis adalah adanya kekuatan tersembunyi (hidden power) dan penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power). Makna kritis dalam artikel ini akan meletakkan sebuah kajian apakah sebagai realisasi kerja membongkar wacana dari visi kritis ataukah sesuai dengan kidah metode analsisis wacana kritis.


 


Kata kunci  : analsis wacana kritis, makna kritis, konstruksi sosial, seven task building, analisis wacana

Published
2020-07-20
How to Cite
WURYANINGRUM, Rusdhianti. MAKNA KRITIS DALAM ANALSIS WACANA KRITIS. FKIP e-PROCEEDING, [S.l.], p. 123-150, july 2020. ISSN 2527-5917. Available at: <https://jurnal.unej.ac.id/index.php/fkip-epro/article/view/18682>. Date accessed: 24 apr. 2024.

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.