MOTIF PEREMPUAN BERKENDARA SEPEDA MOTOR TANPA HELM: STUDI KASUS DI KOTA SIDOARJO, JAWA TIMUR
Motifs of Women Riding a Motorcycle Without a Helmet: Case Study in Sidoarjo City, East Java
Abstract
This case study is aimed at revealing motives of women riding motor bike without helmet in Sidoarjo, East Java. The data in this study are garnered through interviews, focus group discussions, observation, and artefact including online newspapers, whilst thematic analysis is utilised as a primary data analysis. The findings of the study indicate that; first, distance from home to school is a most salient motive of women riding bike without helmet. Second, the absence of policeman on the street is a key factor of not wearing helmet. Third, social identity is another reason for not wearing helmet. Fourth, styles and its influence of feeling discomfort of wearing helmet. Fifth, social rules and its impracticality of not wearing helmet. The findings of this study are expected to have contributions of the ways to educate people about safety riding by involving students, students’ parents, teachers and or stakeholders. This study, however, cannot represent all women perspectives of not wearing helmet when riding motor bike within Indonesia. Further research, therefore, is expected to consider areas and characteristics which might differ from the present study.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap motif perempuan pengendara sepeda motor tanpa helm di daerah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, dengan menggunakan metode wawancara, Focus Group Discussion, observasi, dan analisis terhadap tulisan-tulisan yang ada di media sosial, seperti koran online. Analisis yang dilakukan menggunakan metode analisis tematik. Dari hasil analisis data diperoleh 5 tema yang menjadi pembahasan pada penelitian ini, yaitu: pertama, Jarak dari rumah ke sekolah menjadi pertimbangan utama responden tidak memakai helm; kedua, Kehadiran aparat kepolisian dan motif tidak memakai helm; ketiga, Identitas sosial sebagai alasan tidak memakai helm; keempat, style dan pengaruh ketidaknyamanan memakai helm; dan ke lima, aturan sosial dan ketidakpraktisan memakai helm. Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi informasi terhadap upaya mengedukasi masyarakat dalam keselamatan berkendara sepeda motor dengan melibatkan peran serta siswa, orang tua siswa, guru dan pemangku kepentingan. Namun demikian, dikarenakan penelitian ini terbatas pada studi kasus di Kota Sidoarjo, terdapat kemungkinan bahwa hasil yang diperoleh tidak dapat merepresentasikan perspektif perempuan pengendara sepeda motor di kota-kota lain di Indonesia. Untuk itu, penelitian ini diharapkan dapat dilanjutkan untuk kota-kota yang mempunya karakteristik berbeda dengan lokasi penelitian ini.