AYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL DAUN AKASIA BERDURI(ACACIA NILOTICA L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STREPTOCOCCUS PNEUMONIAE
Abstract
Streptococcus pneumoniae merupakan bakteri penyebab infeksi yang menyebabkan peradangan akut parenkim paru. Antibiotik yang resisten terhadap Streptococcus pneumoniae adalah safetoksim, marolid, dan fluorokuinilon. Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan penggunaan bahan alami, yaitu daun Akasia Berduri (Acacia nilotica L). Taman Nasional Baluran merupakan tempat konservasi berbagai tumbuhan dan hewan. Salah satu tumbuhan di kawasan Taman Nasional Baluran yang dapat dijadikan sebagai obat alami adalah tumbuhan Akasia Berduri (Acacia nilotica L.). Kandungan senyawa aktif yang bermanfaat sebagai antimikroba adalah flavonoid, saponin, tanin, dan steroid. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan metode difusi menggunakan konsentrasi 1%, 5%, 10%, 15%, dan 20% serta untuk mencari konsentrasi hambat minimal menggunakan konsentrasi 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun Akasia Berduri (Acacia nilotica L.) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus pneumoniae. Hasil uji statistik ANOVA menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dengan nilai 0,000. Uji Duncan menunjukkan bahwa perlakuan antar serial konsentrasi memiliki daya hambat yang berbeda sangat nyata. Ekstrak etanol daun Akasia Berduri (Acacia nilotica L.) memiliki pengaruh antimikroba terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus pneumoniae dengan Kadar Hambat Minimum 4%.
Kata Kunci: Daun akasia berduri, antibiotik, antimikroba, Streptococcuspneumonia.