FORMULASI LC50 BIOINSEKTISIDA BARU EKSTRAK BIJI PAPAYA (CARICA PAPAYA L.), BIJI SRIKAYA (ANNONA SQUAMOSA L.), DAN BIJI ALPUKAT (PERSEA AMERICANA MILL.) TERHADAP MORTALITAS LARVA NYAMUK AEDES AEGYPTI L.
Abstract
ABSTRAK
Artikel ini menjelaskan mengenai toksisitas ekstrak biji papaya, biji srikaya dan biji alpukat terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besarnya toksisitas ekstrak biji papaya, biji srikaya , dan biji alpukat terhadap mortalitas larva nyamuk A. aegypti. A. aegypti merupakan serangga pembawa virus dengue yang enyebabkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan yellow fever. Penyakit DBD yang sudah meluas di Indonesia harus segera diatasi. Pemberantasan nyamuk A. aegypti dilakukan pada stadium larva dengan menggunakan insektisida kimia. Insektisida kimia memiliki dampak negatif seperti merusak lingkungan dan ekosistem sekitar, sehingga perlu diganti dengan insektisida yang ramah lingkungan dan tidak merusak ekosistem sekitar. Alternatif pengganti insektisida kimia yaitu bioinsektisida yang merupakan insektisida alami yang berasal dari tanaman papaya, tanaman srikaya, dan tanaman alpukat. Biji papaya mengandung senyawa alkaloid karpain, flavanol, dan tanin. Biji srikaya mengandung senyawa annonain dan squamosin, sedangkan biji alpukat mengandung senyawa saponin, flavonoid dan tanin. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan berbagai konsentrasi. Data dianalisis dengan menggunakan analisis probit untuk menentukan LC50 . Nilai LC50 ekstrak biji papaya sebesar 3644,21 ppm, LC50 ekstrak biji srikaya sebesar 64,65 ppm, dan LC50 ekstrak biji alpukat sebesar 98,00 ppm. Hal tersebut menunjukkan bahwa masing-masing ekstrak memiliki kemampuan untuk menjadi agen bioinsektisida baru yang diformulasikan.
Kata kunci: Toksisitas, Ekstrak biji papaya, Ekstrak biji srikaya, Ekstrak biji alpukat, Larva Aedes aegypti .