PERILAKU PEREMPUAN PEDAGANG SAYUR KELILING DI DESA SAMBIMULYO, KECAMATAN BANGOREJO, KABUPATEN BANYUWANGI

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan perilaku perempuan pedagang sayur keliling di Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini yaitu perempuan pedagang sayur keliling di Desa Sambimulyo. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu metode wawancara mendalam, observasi, dan dokumen. Metode analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Metode validitas data yang digunakan yaitu triangulasi data. Triangulasi data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu triangulasi metode dan triangulasi teori. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan pedagang sayur keliling di Desa Sambimulyo dalam  berdagang berperilaku secara rasioal dan irasional. Perilaku rasional yang dilakukan berupa trade off dan biaya kesempatan. Trade off terkait perilaku perempuan pedagang sayur keliling yang harus memilih antara memperbolehkan pembeli menawar atau mengharuskan pembeli membayar tunai, membeli barang dagangan pada satu pemasok, dan membeli barang dagang secara tunai atau berhutang terlebih dahulu. Perilaku terkait biaya kesempatan yaitu perilaku perempuan pedagang sayur keliling yang memperbolehkan pembeli berhutang. Perempuan pedagang sayur keliling mengorbankan kesempatannya untuk memperoleh uang secara tunai karena memperbolehkan pembeli berhutang. Perempuan pedagang sayur keliling juga berperilaku irasional berupa loss aversion dan survivor bias. Loss aversion terkait perilaku perempuan pedagang sayur keliling yang masih menjual barang dagangan sisa kemarin. Perempuan pedagang sayur keliling juga ada yang terlambat dalam membayar hutang barang dagangan ke pemasok. Perilaku irasional terkait survivor bias yaitu kesalahan perempuan pedagang sayur keliling dalam menghitung uang kembalian. Perempuan pedagang sayur keliling di Desa Sambimulyo juga melakukan perilaku yang tidak rasional dan tidak irasional. Perilaku yang dilakukan berupa mengikhlaskan jika ada pembeli yang tidak membayar hutangnya setelah ditagih beberapa kali.