BENCANA DAN PELESTARIAN HUTAN: PERSEPSI KULTURAL MASYARAKAT PINGGIRAN HUTAN TAMAN NASIONAL MERU BETIRI
Abstract
This paper aims to explore the cultural perceptions Madurese and Javanese ethnic at Sanenrejo and Sarongan Village on forests functionas biological sources, illegal logging, natural disasters due to deforestation, and forest conservation in the Meru Betiri National Park. Such problems are significant because the forests functions as the lungs of the world, balancing climate, strengthening the ozone layer, holding wind, tackling lands lides and floods, storing rain water, and as a tourism object. They reject acts of illegal logging, because it can damage forests and cause natural disasters. Therefore, they participate in conservation of Meru Betiri National Park.
Keywords: Meru Betiri National Park; cultural perceptions; forest conservation; disaster; illegal logging; Javanese and Madurese ethnic
References
Balai TNMB, Seksi Pengelolaan Wilayah II Ambulu. Laporan Penyuluhan Perlindungan Hutan di Wilayah Resort Sanenrejo (Kementerian Kehutanan, Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi, Mei 2012.
Balai TNMB, Seksi Pengelolaan Wilayah I Sarongan. Laporan Pelatihan Ketrampilan Masyarakat Desa Penyangga (Kementerian Kehutanan, Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi, 0ktober 2012.
Balai TNMB, Seksi Pengelolaan Wilayah II Ambulu. Laporan Pertemuan Kelompok Tani Rehabilitasi “Semar Pondok Kates” Blok Mandilis Wilayah Resort Sanenrejo (Kementerian Kehutanan, Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi, November 2012.
Balai TNMB, Seksi Pengelolaan Wilayah I Sarongan. Laporan Penguatan Kelembagaan SPKP Desa Sarongan (Kementerian Kehutanan, Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi, November 2012.
Balai TNMB, Seksi Pengelolaan Wilayah II Ambulu. Laporan Pertemuan Para Ketua Kelompok Tani Rehabilitasi “Blok Mandilis” Wilayah Resort Sanenrejo. (Kementerian Kehutanan, Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Desember 2012.
Budi Winarno. Etika Pembangunan. Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service2013.
Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1990.
Nawawi, H.. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakaarta: Gadjah Mada UP, 1985.
Peursen, van c.a.m. Strategi Kebudayaan. Jakarta: Gunung Mulia, 1976.
Kartodirdjo, Sartono. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1993.
Wawancara:
Abdul Muhkid (Petani 30 Oktober 2013).
Asmadi (Petani 20 0ktober 2013).
Bagong (Kepala Urusan Keamanan Desa Sanenrejo 20 oktober 2013).
Bunasir (Petani 21 Oktober 2013).
Busiah (Petani Perkebunan 20 Oktober 2013).
I.C. Sudjarwadi (Supranatural, 2 Oktober 2013).
Ibu Romlah (Penjual Nasi dan Minuman, 30 0ktober 2013).
Jaka Sukmana (10, 22, 28 Oktober 2013).
Jumriah (Pencari Kayu Bakar, 70 tahun, 20 Oktober 2013).
Miskan (30 Oktober 2013).
Ponirin (Kepala Urusan Ekonomi dan Pembangunan 21 Oktober 2013).
Ruslan (Ketua RT 20 Oktober 2013).
Sarengat (Kepala Dusun Mandilis Desa Sanenrejo 20 dan 30 Oktober 2013).
Sugiono (Petani, 20 0ktober 2013).
Sunaryo (Sekretaris Desa Sanenrejo 20 Oktober 2013).
Suparto (Polisi Hutan 30 Oktober 2013).
Tomin (Pencari Kayu Bakar, perambah hutan 20 Oktober 2013).
Wijiono (Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat 20 Oktober 2013).
Winarno (Petani, 20 0ktober 2013).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.