ANALISIS PAPARAN IKLIM KERJA PANAS TERHADAP KELELAHAN, BEBAN KERJA DAN UPAYA PENGENDALIAN
Abstract
Area perbaikan kontainer PT.X di depot Tanjung Batu yang dilakukan di luar ruangan
mengakibatkan pekerja mendapatkan paparan langsung dari pantulan radiasi sinar
matahari dan panas dari mesin las. Iklim kerja panas meningkatkan beban kerja fisik pekerja yang dapat diukur melalui denyut nadi dan kelelahan kerja yang diukur dengan
waktu reaksi rangsangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh iklim kerja
panas dengan beban kerja dan kelelahan, serta mengevaluasi kalori ekstra dan waktu
istirahat yang dibutuhkan, mengetahui perbedaan dari iklim kerja panas, beban kerja dan
kelelahan pada setiap waktu pengukuran dan perbaikan rekomendasi yang bisa dilakukan.
Korelasi dan metode regresi linear digunakan untuk menentukan hubungan antara iklim
kerja panas dengan beban kerja dan kelelahan. Iklim kerja panas (X) sebagai variabel
prediktor sementara beban kerja (Y1) dalam bentuk % CVL dan kelelahan (Y2) dalam
bentuk waktu reaksi sebagai variabel respon yang menunjukkan hasil yang signifikan. Tes
perbedaan dari iklim kerja panas, beban kerja dan kelelahan pada setiap saat pengukuran
dilakukan dengan One-Way ANOVA (Analysis of Variance).
Hasil uji statistik dengan uji korelasi dan regresi linear diperoleh iklim kerja panas secara
signifikan berhubungan dengan peningkatan beban kerja (Sig. (0,000) <α (0,05)) dan iklim
kerja panas secara signifikan berhubungan dengan peningkatan kelelahan (Sig. (0,000) <α
(0,05)). Hasil ANOVA satu arah menunjukkan perbedaan antara iklim kerja di pengukuran
pertama, kedua dan ketiga, serta beban kerja dan kelelahan (Sig. (0,000) <α (0,05)).
Rekomendasi yang disarankan adalah penyediaan air isotonik dan tempat istirahat untuk
mendukung proses pemulihan, memberikan informasi kepada para pekerja tentang
dampak bekerja di lingkungan yang panas dan penyediaan dan pengawasan penggunaan
APD untuk bagian pengelasan dan pemotongan.
Kata Kunci : iklim kerja panas, kelelahan, beban kerja