DETERMINAN UTILISASI LAYANAN ANTENATAL CARE 6 KALI DI KOTA SAMARINDA
Abstract
Rendahnya pemanfaatan pelayanan ANC 6 kali akan berdampak pada tidak terpantaunya kondisi kehamilan yang dapat menyebabkan tanda bahaya kehamilan tidak terdeteksi dan dapat berujung pada kematian ibu. Tujuan penelitian adalah menganalisis determinan utilisasi layanan ANC 6 kali oleh ibu hamil di Kota Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil di Kota Samarinda tahun 2021 berjumlah 14.803 orang. Variabel bebas adalah pengetahuan, aksesibilitas, fasilitas pelayanan, waktu pelayanan, sikap petugas kesehatan, dan persepsi ibu tentang kondisi kehamilan. Sedangkan variabel terikat adalah utilisasi layanan ANC 6 kali. Analisis data menggunakan uji statistik chi-square. Hasil menunjukkan bahwa responden berpengetahuan tinggi sebesar 69,6%, memiliki aksesibilitas yang mudah ke fasilitas kesehatan sebesar 61,5%, menilai fasilitas pelayanan sudah baik sebesar 77,0%, menilai waktu pelayanan sesuai standar sebesar 68,3%, menilai sikap petugas kesehatan baik sebesar 91,9%, persepsi ibu tentang kondisi kehamilan yang mengalami kehamilan normal sebesar 83,9%, dan melakukan utilisasi layanan ANC 6 kali sesuai standar sebesar 54,7%. Ada hubungan antara pengetahuan (p = 0,000), aksesibilitas (p = 0,000), waktu pelayanan (p = 0,046), dan persepsi ibu tentang kondisi kehamilan (p = 0,039) dengan utilisasi layanan ANC. Tidak ada hubungan antara fasilitas pelayanan (p = 0,225) serta sikap petugas kesehatan (p = 0,521) dengan utilisasi layanan . Perlunya peningkatan pengetahuan ibu hamil terkait kehamilan, melengkapi fasilitas pelayanan yang ada, dan peningkatan pelayanan oleh petugas sesuai standar.
References
2]. Andriani D, Yetti H and Sriyanti, R. (2019). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal di Wilayah Kerja Puskesmas Air Tawar Kota Padang. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi 19(3): 661-665. doi: 10.33087/jiubj.v19i3.761.
3]. Basith ZA and Prameswari GN. (2020). Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas. Higeia Journal of Public Health Research and Development 4(1): 52–63. doi: 10.15294/higeia.v4i1.34957.
4]. Fatimah S. (2019). Faktor Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas. Higeia Journal of Public Health Research and Development 3(1): 121–131. doi: 10.15294/higeia.v3i1.24747.
5]. Hassen SS and Lelisho ME. (2022). Determining Factors Associated With The Prevalence of Knowledge, Attitude, and Practice in Seeking Skilled Maternal Healthcare Services Among Women in A Remote Area of Gesha District. BMC Health Services Research 22(1): 1–13. doi: 10.1186/s12913-022-08710-y.
6]. Herman, Sudirman and Nizmayanun. (2014). Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Lembasada Kabupaten Donggala. PREVENTIF: Jurnal Kesehatan, 5(2): 22–35.
7]. Nurdahniar I. (2022). Analisis Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2020 tentang Pelayanan Radiologi Klinik terhadap Pelayanan Kesehatan USG Bagi Ibu Hamil. Jurnal Ilmu Hukum 21(1): 11–24. doi: 10.32816/paramarta.v21i1.172.
8]. Jesuyajolu DA. et al. (2022). Antenatal-Care Knowledge Among Women of Reproductive Age Group in Ido Ekiti, Nigeria. AJOG Global Reports 2(3): 1-6. doi: 10.1016/j.xagr.2022.100073.
9]. Kaparang MJ, Widjanarko B, and Purnami CT. (2016). Mutu Pelayanan Asuhan Antenatal Care oleh Bidan Pasca Pelatihan ANC Terpadu di Propinsi Sulawesi Tengah. Manajemen Kesehatan Indonesia 3(2): 114–121. doi: 10.14710/jmki.3.2.2015.%25p.
10]. Karamelka W. (2015). Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka Tahun 2015.
11]. Kementrian Kesehatan RI. (2020). Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta.
12]. Marita I, Budiyono and Purnaweni H. (2021). Kualitas Standar Pelayanan Minimal Kesehatan Ibu Hamil di Kabupaten Brebes. Higeia Journal of Public Health Research and Development 5(1): 39–51. doi: 10.15294/higeia/v5iS1/38391.
13]. Mayasari F. (2016). Analisis Hubungan Waktu Pelayanan dan Faktor Total Quality Service Terhadap Kepuasan Pasien di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSIA Anugrah Medical Centre Kota Metro Tahun 2015. Jurnal ARSI, 2(3), pp. 214–230.
14]. Merriel A. et al. (2021). A Cross-Sectional Study to Evaluate Antenatal Care Service Provision in 3 Hospitals in Nepal. AJOG Global Reports 1(3). doi: 10.1016/j.xagr.2021.100015.
15]. Mieke A, Kartasurya MI and Jati SP. (2013). Analisis Implementasi Program Pelayanan Antenatal Terpadu pada Ibu Hamil dengan Malaria di Puskesmas Tobelo Kabupaten Halmahera Utara Provinsi Maluku Utara. Jurnal Manajemen Kesehatan 1(2): 123–129. doi: 10.14710/jmki.1.2.2013.123-129.
16]. Napirah R. (2016). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Tambarana Kecamatan Poso Pesisir Utara Kabupaten Poso. Jurnal Pengembangan Kota 4(1): 29–39. doi: 10.14710/jpk.4.1.29-39.
17]. Notoatmodjo S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
18]. Nurmawati and Indrawati F. (2018). Cakupan Kunjungan Antenatal Care pada Ibu Hamil. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) 2(1): 113–124.
19]. O’Dair MA. et al. (2022). Does Provision of Antenatal Care in Southern Asia Improve Neonatal Survival? A Systematic Review and Meta-Analysis. AJOG Global Reports, 2(4): 1-9. doi: 10.1016/j.xagr.2022.100128.
20]. Priyoto. (2014). Teori Sikap dan Perilaku dalam Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
21]. Raeshita D. (2020). Determinan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care oleh Ibu Hamil di Puskesmas Berastagi Kabupaten Karo. Jurnal Kesehatan Global 3(2): 47–54. doi: 10.33085/jkg.v3i2.4503.
22]. Salamah S, Humaira P and Riskina Z. (2019). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kunjungan K4 Di Wilayah Kerja Puskesmas Teupin Raya Kabupaten Pidie Tahun 2017. Journal of Healthcare Technology and Medicine 5(2): 373-384. doi: 10.33143/jhtm.v5i2.486.
23]. Sari NNI, Ramani A and Baroya N. (2018). Perbedaan Kunjungan Antenatal Care Antara Ibu Hamil Peserta Progam Keluarga Harapan (PKH) dan Bukan Peserta PKH di Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Ikesma 14(1): 34–44. doi: 10.19184/ikesma.v14i1.10405.
24]. Siwi RPY and Saputro H. (2020). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Kunjungan Antenatal Care (ANC) Terpadu Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukodono Kabupaten Lumajang. Journal for Quality in Women’s Health 3(1): 22–30. doi: 10.30994/jqwh.v3i1.45.
25]. Tasliah, Widagdo L and Nugraha P. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Candilamakota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) 5(3): 637–644. doi: 10.147110/jkm.v5i3.17411.
26]. Tassi WD, Sinaga M and Riwu RR. (2021). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Ibu Hamil dalam Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care (K4) di Wilayah Kerja Puskesmas Tarus. Media Kesehatan Masyarakat 3(2): 175–185. doi: 10.35508/mkm.v3i2.3251.
27]. Usman, Suherman NUD and Rusman ADP. (2018). Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Antenatal Care di Puskesmas Madising Na Mario Kota Parepare. Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan 1(1): 1–15.
28]. Widiastuti T, Kartasurya MI and Dharminto (2014). Management of Early Detection of High Risk Pregnant Women in Antenatal Services at the Health Center Level in Jepara Regency. Journal of Health Management 2(3): 261–267. doi: 10.14710/jmki.2.3.2014.%25p.
29]. Yemane GD. (2022). The Factors Associated With Antenatal Care Utilization in Ethiopia’, Annals of Medicine and Surgery 79. doi: 10.1016/j.amsu.2022.104092.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.