KAJIAN RISIKO KESEHATAN KESELAMATAN KERJA PENYEMPROTAN DISINFEKTAN PADA PETUGAS PEMAKAMAN COVID-19

  • Pratmasita Rahma Henary Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember, Jl. Kalimantan No.I/93 68121 Jember, Jawa Timur, Indonesia
  • Reny Indrayani Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember, Jl. Kalimantan No.I/93 68121 Jember, Jawa Timur, Indonesia

Abstract

Penyemprotan disinfektan merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19. Penyemprotan disinfektan mengandung cairan bersifat destruktif sehingga menimbulkan iritasi pada kulit, mata, dan saluran pernapasan. WHO tidak menyarankan penyemprotan disinfektan dilakukan ke tubuh manusia karena dapat membahayakan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko kesehatan dan keselamatan kerja penyemprotan disinfektan pada petugas pemakaman Covid-19 di BPBD Kabupaten Lumajang. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain observasional. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi menggunakan lembar Job Safety Analysisis. Penelitian dilakukan pada anggota Tim Reaksi Cepat sebanyak 21 orang yang menjadi petugas pemakaman Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian petugas pemakaman Covid-19 pernah merasakan keluhan iritasi kulit seperti gatal-gatal, terasa terbakar, dan kulit pecah-pecah. Tingkat risiko penyemprotan disinfektan dibedakan berdasarkan tahapan kegiatannya yaitu saat pembuatan disinfektan dan saat penyemprotan disinfektan. Potensi risiko yang terjadi saat pembuatan disinfektan meliputi iritasi kulit, kulit pecah-pecah, terasa terbakar, dan iritasi mata yang tergolong dalam tingkat risiko acceptable serta gangguan pernapasan, sesak napas, dan sakit tenggorokan yang tergolong tingkat risiko priority 3. Saat penyemprotan disinfektan, terdapat tingkatan risiko yang terjadi mulai dari risiko yang acceptable hingga priority 1. Potensi risiko pada kategori acceptable meliputi terpeleset, tersandung, dan terjatuh yang dapat terjadi karena kurangnya konsentrasi ketika bekerja di malam hari. Sementara potensi risiko pada kategori priority 1 meliputi iritasi kulit, gatal-gatal, kulit pecah-pecah, terasa terbakar, dan kulit kemerahan. Saran yang dapat diberikan adalah dengan menggunakan APD saat pembuatan disinfektan seperti handscoon, masker, face shield serta menggunakan coverall yang tahan terhadap cairan.


Kata Kunci: kesehatan keselamatan kerja, penyemprotan disinfektan, petugas pemakaman Covid-19

References

1] Afghani A, Saputra DM, Wardani IA, Hendrawan M, Febriyanti RE, and Nugraha SB (2020) Disinfektan Rumahan yang Ekonomis Sebagai Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 Di Kecamatan Slawi. Artikel.
2] Anthony MB (2019) Analisa Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja Menggunakan Standar AS/NZS 4360:2004 Di Perusahaan Pulp & Paper. Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri Universitas Kadiri 2(No. 2): 84-94.
3] Apriyani A (2014) Pengaruh Iklim Kerja Terhadap Dehidrasi Pada Karyawan Unit Workshop PT. Indo Acidatama Tbk, Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar. Jurnal Media Gizi Indonesia, 2(No. 9): 1467-1475.
4] Ariyanti SM, Setyaningsih Y, and Prasetio DB (2018) Tekanan Panas, Konsumsi Cairan, dan Penggunaan Pakaian Kerja dengan Tingkat Dehidrasi. HIGEIA 2(No. 4): 634-644.
5] As’ady BA, Supangat and Indreswari L (2019) Analisis Efek Penggunaan Alat Pelindung Diri Pestisida pada Keluhan Kesehatan Petani di Desa Pringgondani Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember. Journal of Agromedicine and Medical Sciences, 5(No. 1): 31-38.
6] Athena, Laelasari E and Puspita T (2020) Pelaksanaan Disinfeksi Dalam Pencegahan Penularan Covid-19 dan Potensi Risiko Terhadap Kesehatan Di Indonesia. Jurnal Ekologi Kesehatan 19(No 1): 1-20.
7] Churaez FI, Ramadani R, Firmansyah R, Mahmudah SN, and Ramli SW (2020) Pembuatan Dan Penyemprotan Disinfektan: Kegiatan Kkn Edisi Covid-19 Di Desa Bringin, Malang. Jurnal Pengabdian, Volume 2(No. 2): 50-55.
8] Dumas O, Varraso R, Boggs KM, Quino C, Zock JP and Henneberger PK (2019) Association of Occupational Exposure to Disinfectants With Incidence of Chronic Obstructive Pulmonary Disease Among US Female Nurses. JAMA Network Open: 10.1001/jamanetworkopen.2019.13563
9] Foddai A, Lubroth J and Ellis-Iversen J (2020) Base protocol for realtime active random surveillance of coronavirus disease (COVID-19)–Adapting veterinary methodology to public health. One Health: 10.1016/j.onehlt.2020.100129
10] Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (2020) Data Sebaran Covid-19 di Indonesia. https://covid19.go.id/.
11] Haharap IL (2020) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Pada Jenazah Pasien Covid-19. Jurnal Kedokteran: 215-219.
12] Handayani D, Hadi DR, Isbaniah F, Burhan E and Agustin H (2020) Penyakit Virus Corona 2019. J Respir Indo Vol. 40(No. 2): 119-129.
13] Herawati D and Yuntarso A (2017) Penentuan Dosis Kaporit Sebagai Disinfektan Dalam Menyisihkan Konsentrasi Ammonium Pada Air Kolam Renang. Jurnal SainHealth 1(No. 2): 13-22.
14] Kemenkes RI (2020) Petunjuk Teknis Alat Pelindung Diri (APD) Dalam Menghadapi Wabah Covid-19.
15] Larasati AL and Haribowo C (2020) Penggunaan Disinfektan dan Antiseptik pada Pencegahan Penularan Covid-19 di Masyarakat. Majalah Farmasetika 5 (No. 3): 137-145.
16] Lukitaningsih, E., Puspitasari, I., Ikawati, Z., Rahmawati, F., Saifullah, T., Santosa, D., Marchaban. (2020). Cara Penggunaan Disinfektan yang Tepat untuk Mencegah Penyebaran Covid-19. https://farmasi.ugm.ac.id/id/archives/3666.
17] Pereira BM and Tagkopoulos I (2019) Benzalkonium chlorides: Uses, regulatory status and microbial resistance. Applied and environmental microbiology, 85(13): 10.1128/AEM.00377-19.
18] Repici A, Maselli R, Colombo M, Gabbiadini R, Spadaccini M, Anderloni A and Lagioi M (2020) Coronavirus (COVID-19) outbreak: what the department of endoscopy should know. Gastrointestinal Endoscopy, 92(No 1): 10.1016/j.gie.2020.03.019
19] Sastre J, Madero MF, Fernández-Nieto M, Sastre B, Pozo Vd, Potro MGd and Quirce S (2011) Airway response to chlorine inhalation (bleach) among cleaning workers with and without bronchial hyperresponsiveness. American Journal Of Industrial Medicine: 10.1002/ajim.20912.
20] Slaughter RJ, Watts M, Vale JA and Grieve JR (2019) The clinical toxicology of sodium hypochlorite. Clinical Toxicology: 10.1080/15563650.2018.1543889.
21] Sholikin MN and Herawati (2020) Aspek Hukum Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Bagi Tenaga Medis Dan Kesehatan Di Masa Pandemi. Majalah Hukum Nasional, 50( No 2): 10.33331/mhnhttps://mhn.bphn.go.id
22] Tasyrifah GM (2017) Perbedaan Tingkat Dehidrasi dan Kelelahan Kerja pada Pekerja Terpapar Iklim Panas di Bagian Pengepakan dan Pelintingan di PT. Panen Boyolali. Journal of Public Health, 5(No. 3): 1-14.
23] Xiao Y and Torok ME (2020) Taking the right measures to control COVID-19. Lancet Infect Dis 2020: 10.1016/S1473-3099(20)30152-3.
24] Zulfikri A and Ashar, YK (2020) Dampak Cairan Disinfektan Terhadap Kulit Tim Penyemprot Gugus Tugas Covid-19 Kota Binjai. Jurnal Menara Medika 3(No 1): 7-14.
Published
2022-09-30
How to Cite
HENARY, Pratmasita Rahma; INDRAYANI, Reny. KAJIAN RISIKO KESEHATAN KESELAMATAN KERJA PENYEMPROTAN DISINFEKTAN PADA PETUGAS PEMAKAMAN COVID-19. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, [S.l.], v. 18, n. 3, p. 143-152, sep. 2022. ISSN 2684-7035. Available at: <https://jurnal.unej.ac.id/index.php/IKESMA/article/view/26817>. Date accessed: 20 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.19184/ikesma.v18i3.26817.
Section
ARTICLES