IDENTIFIKASI PENGEMBANGAN INDUSTRI TEMBAKAU DI JAWA TIMUR : PENDEKATAN MODEL DINAMIS DAN PENERAPAN THE TRIPLE LAYERED BUSINESS MODEL CANVAS
Abstract
Sektor pertanian adalah salah satu sektor utama dalam perekonomian Indonesia selain sektor industri dan sektor perdagangan. Selain tujuan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, sektor pertanian juga berkontribusi pada struktur ekonomi Indonesia. Pada tahun 2018, BPS (Badan Pusat Statistik) mencatat bahwa sektor pertanian memberikan kontribusi 14% terhadap PDB (Produk Domestik Bruto). Provinsi Jawa Timur memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor pertanian saat ini. Pertanian masih menjadi leading sector bagi perekonomian Jawa Timur saat ini. Tembakau adalah salah satu komoditas turunan pertanian yang memiliki kontribusi penting dalam perekonomian. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dari 2010-2016, ada empat daerah dengan produksi tembakau besar di Jawa Timur, yaitu Jember, Probolinggo, Situbondo dan Bojonegoro, yang menyumbang 2,01% dari Produk Domestik Regional Bruto Jawa (PDRB). ) Timur pada tahun 2016 dengan nilai tambah bruto sebesar Rp. 27.321 milyar. Persaingan bisnis di era revolusi industri saat ini menuntut industri untuk terus meningkatkan inovasi dan kapasitas produksi dalam menghadapi persaingan dengan industri sejenis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan industri tembakau di Jawa Timur dan memberikan rekomendasi untuk kebijakan pengembangan industri tembakau yang berkelanjutan dan kompetitif. Penelitian ini menggunakan metode Panel Vector Error Correction Model (PVECM) dan penyusunan rekomendasi pengembangan industri berdasarkan Triple Layered Business Model Canvas (TLBMC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat PDRB dan produktivitas lahan merupakan faktor utama yang mempengaruhi perkembangan industri tembakau dan kanvas di TLBMC bisa dijadikan dasar untuk membuat sebuah kebijakan yang mendukung pengembangan industri tembakau yang lebih holistik dalam orientasi inovasi bisnis yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan tiga perspektif yaitu segi ekonomi, lingkungan, dan sosial.