TRADISI LISAN SEBAGAI PENGUAT IDENTITAS KEBANGSAAN: STUDI TERHADAP TRADISI LISAN TERBENTUKNYA DESA DI KABUPATEN JEMBER
Abstract
Perkembangan daerah di Indonesia yang banyak dipengaruhi kegiatan ekonomi industri menghasilkan perubahan yang cepat dan meluas. Sebuah desa agraris pada dekade 1980-an adalah bagian dari kota dengan ciri masyarakat industri pada awal abad ke-21. Perubahan yang cepat dan menyeluruh pada suatu daerah sering menghilangkan kearifan lokal setempat, hal yang seringkali tidak atau belum sempat terdokumentasikan. Ketidakseimbangan dalam pola-pola hubungan sosial, ekonomi, budaya, dan ekologi tidak terelakkan sebagai dampak dari pembangunan yang kurang memperhatikan aspek non-fisik. Semangat untuk menggali kembali sejarah dan kearifan lokal sering terbentur masalah minimnya dokumentasi atau literatur, hal ini salah satunya terjadi karena masyarakat agraris cenderung mewariskan pengetahuan melalui tradisi lisan dan praktik-praktik langsung ketimbang catatan. Pada kasus semacam ini, upaya untuk merekonstruksi masa lampau dapat dilakukan melalui analisis terhadap tradisi lisan dari penduduk setempat. Artikel ini mengajukan argumentasi bahwa masyarakat memelihara memori kolektif melalui berbagai ragam tradisi lisan kepada generasi yang lebih muda, dan dari sinilah data-data historis dapat dikumpulkan.
Kata kunci: tradisi, lisan, sejarah, lokal, sosial