BELENGGU BATAK PASCA-KOLONIAL DALAM NOVEL MENOLAK AYAH KARYA ASHADI SIREGAR

  • Ardhiansyah Roufin Affandi Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember

Abstract

Batak pasca-kolonial menimbulkan perubahan signifikan dalam tatanan adat Batak yang mengalami hegemoni dan resistensi. Ada dualisme dalam sistem kebudayaan, ekonomi, sosial dan politik yang terjadi pada adat Batak. Masyarakat adat Batak hidup dalam dan dengan sistem kebudayaan, ekonomi, sosial dan politik yang berlaku di tanah Batak sesuai ajaran nenek moyang mereka, di lain sisi Batak juga harus hidup dalam tatanan kolonial yang berlaku bagi semua sistem seperti di atas pula. Dalam kasus ini, sistem saling bertumpang tindih dan memiliki beberapa benturan ajaran satu sama lain. Menolak Ayah karya Ashadi Siregar hadir memamparkan dengan jelas kehidupan masyarakat Batak baik dengan tatanan sistem nenek moyang dan sistem kolonial. Penjajahan dalam tanah Batak di awali ketika Batak mengalami kekalahan ketika terjadi perang saudara (pareng paderi). Pengaruh masuknya Islam yang berbenturan dengan sistem tatanan Batak dimanfaatkan Belanda untuk masuk dan menyebarkan ajaran Kristen dan tantanan sistem yang baru. Hal tersebut merubah Batak hampir keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pasca-kolonialis yang terjadi pada budaya Batak dalam novel Menolak Ayah karya Ashadi Siregar untuk menghasilkan sebuah penelaahan dan pemahaman dari budaya Batak pasca-kolonialisme. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan teori pasca kolonialisme sebagai gambaran fakta yang terjadi pada Batak dalam novel Menolak Ayah.
Kata kunci: batak, kolonialisme, pasca-kolonial

Published
2020-10-01
How to Cite
AFFANDI, Ardhiansyah Roufin. BELENGGU BATAK PASCA-KOLONIAL DALAM NOVEL MENOLAK AYAH KARYA ASHADI SIREGAR. UNEJ e-Proceeding, [S.l.], p. 210-216, oct. 2020. Available at: <https://jurnal.unej.ac.id/index.php/prosiding/article/view/19986>. Date accessed: 25 apr. 2024.