BOTANI SASTRA SEBAGAI PENANGKAL DISRUPSI
Abstract
Tulisan ini membahas persoalan sastra dalam kaitannya dengan era disrupsi, dengan fokus pada botani sastra untuk menangkal fenomena era disrupsi. Salah satu penangkal itu adalah etnotarulata rempah sastra. Etnotarulata adalah penggambaran rempah sastra melalui pepohonan dan tumbuhan etnis, sedangkan rempah sastra adalah karya sastra tentang fito (tumbuhan) yang mampu menghangatkan suasana. Rempah sastra memuat tiga hal, yaitu: fitoterapi, sastra botani terapi, dan cermin sastra rempah. Di sisi lain, juga penting adanya fitoterapi etnobotani sastra rempah, yakni kolaborasi antara fitoterapi, etnologi, botani, sastra, dan rempah. Gabungan beberapa istilah ini, kata kuncinnya tetap pada sastra. Era disrupsi itu bisa jadi tantangan dan sekaligus peluang bagi pembelajaran fitoterapi etnobotani sastra rempah. Sebagai tantangan, pembelajaran dan pengkajian sastra harus mengalami rekayasa, yang kadang-kadang tidak mencapai esensi. Sebagai peluang, menurut hemat saya lebih pada pencarian data cepat, pengorbitan sastra serba cepat, dan memenuhi selera kaum milenial.
Kata kunci: botani sastra, etnotarulata, fitoterapi etnobotani, filosofi gastrobotani, ekonomi kreatif