PERSEPSI MASYARAKAT JAWA TERHADAP TUMBUHAN KELOR DI KECAMATAN AMBULU JEMBER
Abstract
Budaya Jawa memiliki kearifan lokal yang sangat kaya. Kekayaan dan keberagaman inilah yang perlu dilestarikan. UNESCO menganjurkan untuk memperkenalkan dan menyebarluaskan kearifan lokal kepada masyarakat dunia yang dapat digunakan sebagai solusi alternatif dalam menangani
permasalahan kehidupan (Widyanto, 2011:1). Kearifan lokal merupakan kecerdasan manusia yang dimiliki oleh kelompok etnis tertentu yang diperoleh melalui pengalaman masyarakat (Rahyono, 2009:7). Ruang lingkup kearifan lokal sangat luas, tidak hanya terbatas pada tari tradisional, upacara tradisional, pakaian adat dan lain-lain. salah satu kearifan lokal yang mulai banyak ditinggalkan adalah persepsi atau cara pandang masyarakat tradisional. Persepsi masyarakat tradisional dianggap perlu dilestarikan sebagai pembelajaran alternatif untuk menangani permasalahan hidup. Salah satu persepsi masyarakat Jawa yang mulai menghilang di masa sekarang adalah Persepsi masyarakat Jawa terhadap tumbuhan kelor. Kelor merupakan tumbuhan yang banyak tumbuh di Indonesia. Tumbuhan ini banyak tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi (Kurniasih, 2013:4). Secara fisik, daun tumbuhan kelor berbentuk bulat lonjong dengan ukuran kecil tersusun rapi pada setiap tangkai, bunganya berwarna putih kekuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau, buahnya berbentuk segitiga memanjang yang biasa disebut dengan kelentang. Kelor adalah tumbuhan yang sangat dekat dengan tradisi dan kebudayaan masyarakat Jawa. Tumbuhan ini dipercaya mempunyai berbagai macam khasiat mulai dari mengobati penyakit tubuh biasa sampai dengan penyakit yang disebabkan oleh gangguan kekuatan yang bersifat immaterial atau supranatural. Masyarakat Jawa mengenal berbagai resep pengobatan tradisional dengan bahan dasar tumbuhan kelor mulai dari akar hingga bagian daunya. Selain itu, banyak masyarakat yang masih mempercayai tumbuhan kelor bermanfaat untuk menghilangkan pengaruh kekuatan negatif yang dapat mengganggu kehidupan.
Kata kunci : Kelor, Persepsi