PERIBAHASA (SESENGGAQ) SASAK SEBAGAI SASTRA DAERAH MASYARAKAT SASAK PULAU LOMBOK (Kajian Semiotik Kultural)
Abstract
Abstrak: Permasalahan yang hendak dikaji dalam penelitian ini adalah bentuk dan makna tanda yang terdapat dalam sesenggaq Sasak. Di dalam sesenggaq, terdapat banyak tanda atau simbol yang digunakan. Tanda atau simbol tersebut memiliki makna tersirat yang bagi sebagian orang terutama generasi muda tidak paham akan makna yang terkandung di dalamnya, karena generasi muda zaman sekarang lebih mengedepankan budaya dan sastra barat daripada melestarikan sastra daerah yang merupakan kekayaan bangsa sendiri. Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan makna tanda yang terdapat dalam sesenggaq Sasak, sehingga para generasi muda masyarakat Sasak memahami makna yang terkandung di dalam sesenggaq tersebut dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka. Landasan teori yang dianggap relevan dalam mengkaji masalah ini adalah teori mitologi yang bersumber dari Roland Barthes serta pendekatan semiotik kultural. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi dan wawancara. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, hasil penelitian yang ditemukan berupa bentuk sintaksis yang terdiri atas frasa nominal, frasa verbal, dan frasa adjektival serta ditemukan pula makna tanda yang terkandung dalam setiap sesenggaq Sasak adalah makna denotasi dan makna konotasi.
Kata-kata Kunci: semiotik kultural, sesenggaq Sasak.