ASPEK “KESASTRAAN” DALAM KURIKULUM BAHASA INDONESIA: SEJUMLAH PROBLEMATIKA TERSTRUKTUR
Abstract
Abstrak: Karya sastra merupakan hasil kontemplasi terdalam sastrawan tentang hidup dan kehidupan. Dengan ketajaman imajinasinya, potret kehidupan itu dielaborasi secara natural dalam roman, novel, puisi, dan lain sebagainya sehingga tersaji bagaikan gambaran nyata yang konkrit dan membius pembacanya. Belajar sastra secara baik dapat mencerdaskan pembaca. Segala hal ihwal pengalaman hidup dapat digali secara kritis dan kreatif. Dan hal itu merupakan misi utama pembelajaran sastra yang perlu dikembangkan guru sastra. Dengan keterbatasan kemampuan guru dan alokasi waktu perlu pemikiran bagi pengampu dan perancang kurikulum untuk menentukan visi dan misi arah pengajaran sastra secara terarah, terukur, dan benar. Dengan kurikulum 2013 yang disempurnakan, guru memiliki peluang yang cukup luas untuk berkreasi bagaimana meningkatkan etos pembelajaran sastra yang menarik dan kondusif. Salah satu model yang dapat dikembangkan adalah dengan pendekatan prioritas, proses seleksi materi yang disesuaikan dengan kondisi kepentingan pembelajar, dan tugas yang terukur, menyenangkan, serta terkontrol.
Kata-kata Kunci: aspek kesastraan, kurikulum bahasa Indonesia, dan problematika tersruktur