SASTRA LISAN DAN PENDIDIKAN KARAKTER

  • Muji Muji Universitas Jember

Abstract

Abstrak: Maraknya berita yang memberitakan seputar perilaku negatif anak bangsa bertindak tercela, seperti korupsi, tawuran, perselingkuhan, plagiarisme, berita hoax, konsumsi narkoba, fitnah, menyakiti, menodai, dan perusakan lingkungan, menjadi fokus masalah artikel ini. Perihal ini menjadi petanda formal bahwa karakter bangsa ini kacau, rusak, dan carut-marut tidak terarah pada idiola pribadi yang adi luhung. Mengapakah perilaku ini harus terjadi pada diri anak bangsa-bangsa Indonesia? Permasalahan ini mengingatkan kepada pendidikan nilai perlu dijadikan substansi utama dalam pembelajaran di lembaga sekolah. Karena, pendidikan nilai-nilai berkarakter di lingkungan keluarga dan masyarakat tidak mendapat perhatian. Sesungguhnya tiap masyarakat suku di Indonesia memiliki pendidikan karakter, misalnya suku Jawa tata nilai kehidupan Jawa yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Jawa di kenal tata laku, seperti toleransi, kasih sayang, gotong royong, andhap asor, kemanusiaan, nilai hormat, tahu berterima kasih, dan lainnya. Perihal ini menjadi menu utama dalam pendidikan karakter. Nilai-nilai ini digali dari substansi budaya Jawa, yang kemudian dijadikan norma, keyakinan, kebiasaan, konsepsi, dan simbolsimbol
yang mengatur perilaku hidup yang ditularkan turun-temurun dari masa ke masa. Konteks karakter bangsa yang kacau, rusak, dan carut-marut, tidak terarah
pada pribadi yang adi luhung menjadi kajian penelitian yang penting. Dengan menggunakan desain kualitatif, spesifikasi jenis penelitian fenomenologi,
peneliti berusaha menguliti fenomena yang terjadi di masyarakat dewasa ini berdasar apa adanya. Data penelitian berupa segmen lirik lagu daerah-daerah Jawa, khususnya Jawa Timur, yang diindikasikan isinya erat kaitan dengan fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, observasi, dan wawancara. Data dianalisis menggunakan teknik deskriptif evaluatif – argumentatif. Temuan penelitian perilaku budaya dan karakter kacau, rusak, dan carut-marut, tidak terarah pada pribadi yang adi luhung terjadi, karena dewasa ini anak bangsa tidak mengenal
arti penting sejarah, pendidikan budaya dan karakter dinilai tidak penting, tergila-gila menilai kedahsyatan perubahan zaman (era globalisasi) dan mudah dan cepat meniru pendidikan budaya dan karakter yang dinilai modern. Saran pendidkaan budaya dan karakter pada sastra lisan, utamanya sastra lisan daerah, perlu diberdayakan dan dibermaknakan untuk pembaharuan kehidupan sosial dan perubahan budaya masyarakat menghadapi globalisasi.



Kata Kunci: Kearifan Lokal, Lagu Daerah, Pendidikan, Budaya, Karakter

Published
2021-05-04
How to Cite
MUJI, Muji. SASTRA LISAN DAN PENDIDIKAN KARAKTER. FKIP e-PROCEEDING, [S.l.], p. 163-186, may 2021. ISSN 2527-5917. Available at: <https://jurnal.unej.ac.id/index.php/fkip-epro/article/view/24178>. Date accessed: 26 apr. 2024.

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.