PENGARUH KEMAMPUAN ENERGI PANAS BAHAN CAMPURAN AMPAS TEBU DAN SERBUK KAYU SENGON TERHADAP KAPASITANSI BAHAN
Abstract
Pemanfaatan ampas tebu dan serbuk kayu sengon yang dihasilkan oleh pabrik masih belum optimal. Kedua bahan tersebut akan dicampur dengan prosentase yang berbeda menjadi briket arang. Prosentase ampas tebu dan serbuk kayu sengon yang digunakan pada penelitian ini adalah 75%:25%, 50%:50%, dan 25%:75%. Kemampuan energi panas dari briket arang berpengaruh pada nilai kapasitansi bahan. Tujuan dan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah bahan campuran ampas tebu dan serbuk kayu sengon dapat dijadikan sebagai bahan bakar alternatif. Selain itu, bertujuan untuk mengetahui kemampuan energi panas dengan menggunakan nilai kapasitansi bahan. Pada penelitian ini akan menggunakan dua metode yaitu metode pendidihan air dan metode kapasitansi. Metode pendidihan air digunakan untuk mengetahui kemampuan energi panas bahan campuran ampas tebu dan serbuk kayu sengon dalam bentuk briket arang. Metode kapasitansi dilakukan dengan mengubah bahan campuran menjadi briket arang lalu di jadikan sebagai kapasitor untuk mencari nilai kapasitansi. Hasil dari penelitian ini adalah besar energi panas briket berbanding terbalik dengan nilai kapasitansi. Semakin besar nilai energi panas suatu briket maka nilai kapasitansi semakin kecil dan juga sebaliknya. Bahan campuran yang memiliki prosentase ampas tebu lebih besar dari pada serbuk kayu sengon nilai energi panasnya kecil sedangkan untuk nilai kapasitansinya besar.
Kata Kunci : Bahan Campuran, Energi Panas, Kapasitansi Bahan