MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN SETTING OPERANT CONDITIONING PADA PEMBELAJARAN FISIKA
Abstract
Salah satu model pembelajaran yang memenuhi student centered learning dan sesuai dengan karakteristik fisika adalah Discovery Learning. Dalam pembelajaran fisika menggunakan model discovery learning siswa aktif menyelidiki kemudian menemukan sendiri suatu konsep dari ilmu pengetahuan, sehingga hasil yang akan diperoleh melekat dalam ingatan siswa dalam jangka panjang karena setiap proses penemuannya siswa terlibat di dalamnya. Tahap-tahap dari Discovery Learning yaitu; pemberian rangsangan (stimulation), pernyataan atau identifikasi masalah (problem statement), pengumpulan data (Data Collection), pengolahan data (data processing), pembuktian (verification), dan menarik kesimpulan (generalization). Penguatan operant atau operant conditioning merupakan suatu kondisi yang di dalamnya berisikan penguatan perilaku operan, baik penguatan positif maupun penguatan negatif yang efeknya dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang atau menghilang sesuai keinginan. Operant Conditioning terbagi menjadi tiga macam yakni penguatan positif (positive reinforcement), penguatan negatif (negative reinforcement), dan hukuman (punishment). Dengan menambahkan operant conditioning pada pembelajaran fisika, siswa akan merespon dengan rangsangan berupa penguat yang dapat mengarahkan perilaku siswa dari yang semula negatif menjadi positif. Oleh karena itu pembelajaran menggunakan model Discovery Learning dengan setting operant conditioning merupakan upaya pembelajaran yang aktif dan efektif guna meningkatkan kemampuan kognitif dan membentuk sikap disiplin dan positif bagi siswa.
Kata kunci: Discovery Learning, Operant Conditioning, Pembelajaran Fisika