GAMBARAN KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MADURADALAM NOVEL “KALOMPANG” KARYA BADRUL MUNIR CHAIR
Abstract
Abstrak: Kearifan lokal masyarakat di pesisir pantai Madura merupakan fenomina menarik yang diceritakan dalam novel “Kalompang” karya Badrul Munir Chair. Salah satu bentuk kearifan lokal yang dikemukakan adalah upacara ‘Rokat tase’. Rokat di sini memiliki dua konsep, yaitu sebagai bentuk rasa syukur dan sebagai selamatan. Rokat tase’ sebagai bentuk dari rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa atas hasil tangkapan ikan di laut yang melimpah selama setahun. Rrokat yang bermakna meruwat, atau selamatan karena terbebas dari gangguan makhluk halus. Melalui novel “Kalompang” tersebut, dapat dikaji secara lebih mendalam tentang karakter dan ritual kebudayaan yang dilakukan oleh masyarakat Madura. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analitik, yang langkah-langkahnya meliputi: reduksi data, interpretasi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil dan pembahasan penelitian menunjukkan bahwa kearifan lokal yang ditemukan dalam novel “Kalompang”, adalah:1 Seseorang dalam mencari rejeki harus bekerja keras, 2. Pekerjaan akan terasa lebih ringan dan cepat selesai, harus dilakukan dengan gotong-royong. 3. Pandangan masyarakat Madura terhadap tokoh masyarakat yaitu dengan cara mendatangi kiai tersebut; dan jikatersebut merupakan tokoh agama, mereka mendatangi untuk mendapatkan nasehat, atau memberi saran. Istilah populernya adalah nyabi’, 4. Rokat tase’ adalah peristiwa ritual yang dilakukan para nelayan sebagai bentuk rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa yang telah memberikan hasil tangkapan ikan di laut secara melimpah selama setahun 5. Dan hasil penelitian ini dapat dijadikan alternatif materi pembelajaran apresiasi sastra di SMA.
Kata Kunci: Kearifan Lokal, Masyarakat Madura, dalam Novel “Kalompang”,.