Konsep Ketahanan Pangan Berbasis Kearifan Lokal: Studi Kasus Kampung Naga
Abstract
Kampung adat atau kampung naga merupakan kampung yang mempunyai sistem ketahanan pangan yang baik dengan kearifan lokal yang di milikinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep ketahanan pangan berbasis kearifan lokal pada studi kasus Kampung Naga Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang digunakan termasuk jenis penilitian deskriptif kualitatif. Adapun pengumpulan data baik data primer maupun sekunder. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi dan analisis. Hasil penelitiannya yaitu warga kampung naga mayoritas mata pencahariannya bertani di sawah dan ladang, mereka menanam seperti padi, palawija, berternak ikan atau menangkap ikan di sungai. Keyakinan masyarakat kampung naga terhadap alam dan penciptanya tampak jelas dalam sistem pertanian yang memakai cara tanam” JanJul” atau januari-juli dalam menanam dan memanen. Masyarakat kampung naga mengolah padi dengan cara tradisional, seperti hasil panen padi itu tidak dibawa ke penggilingan melainkan di tumbuk sendiri di saung lisung. Peran sistem leuit sangat berperan besar dalam menjaga ketahanan pangan di Kampung Naga dimana sistem ini mengatur warga untuk menyumbangkan sebagian hasil panen pada bulan juli sebagai mitigasi ketahanan pangan masyarakat adat Kampung Naga. Kearifan lokal Kampung Naga terbukti dapat menghasilkan produk pangan lebih berkualitas walaupun secara kuantitas sangat terbatas, akan tetapi cukup sebagai ketahan pangan masyarakat Kampung Naga. Selain bertani, warga juga terampil membuat kerajinan kerajinan khas kampung naga yang bisa dijual kepada para pengunjung, seperti memanfaatkan lidi, kulit kayu, kulit binatang, bambu dan kayu aren untuk bahan dasarnya.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.