Ajaran Moral Sosrokartono “Sugih Tanpa Bandha” dari Perspektif Teori Etika Kebajikan
Abstract
Naskah kuno merupakan sebuah peninggalan budaya masa lampau yang ada di dunia. Dahulu dikenal sebagai tradisi tulisan tangan yang diabadikan dalam bentuk dokumen atau goresan-goresan di atas batu, seperti naskah kuno “Sugih Tanpa Bandha”. Sugih Tanpa Banda merupakan kata-kata Mutiara yang dibuat oleh Raden Mas Panji Sosrokartono, kemudian diukir di atas batu nisannya setelah beliau meninggal. Khawatir jika karya Sosrokartono ini hilang ditelan zaman, peneliti ingin melestarikannya melalui penelitian yang menggunakan teori Etika Kebajikan untuk mengetahui kebajikan yang tersembunyi. Adapun pendekatan dan metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif karena lebih banyak menggunakan paparan data verbal. Setelahnya, teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini ialah teknik pustaka yang menggunakan sumber tulisan sebagai acuan untuk memperoleh data penelitian. Data yang diteliti kemudian dijabarkan atau dianalisis dalam bentuk deskriptif kualitatif yang bertujuan menghasilkan data berbentuk deskriptif berupa kata-kata dan kalimat. Setelah itu, data yang telah dianalisis akan dicari keabsahannya. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini ialah Data 1 dan Data 2 dalam naskah kuno Sugih Tanpa Banda memiliki makna tersirat yang mengajarkan nilai-nilai morak etika kebajikan yang dalam dan indah. Oleh sebab itu, kedua data Sugih Tanpa Bandha benar memiliki ajaran etika kebajikan.