FEEDER ROUTE PLANNING OF PUBLIC TRANSPORTATION IN JEMBER
Perencanaan Jaringan Trayek Ranting Angkutan Umum Perkotaan Jember
Abstract
The Reduce performance of urban public transport in Jember can not separated from several factors, among other are less convenient conditions in terms of service, overlapping route, no improvement for route network made by local authority, and cheap moator loans which cause many poeple use motor vehicles. The Worst effect if this thing continous increase population of motor vehicles. At the same time nowdays, new land-use patterns have grown in urban areas which potentially have large demand but still unserved by public transport. Seeing these problems, public branch route network planning is needed as well as the requirment of public transportation fleets in accordance with the legislation. From the planning conducted, it was found 8 plan branch routes and the fleet needs.From such palnning it was expected that it can reduce the overlapping route and accomodate all urban areas in order to served by public transport.
Menurunnya kinerja angkutan umum perkotaan jember tidak lepas dari beberapa faktor antara lain kondisi kurang nyaman dalam segi pelayanan, overlapping trayek, belum dilakukan perbaikan jaringan trayek oleh pihak berwenang, dan kredit motor yang murah sehingga masyarakat banyak yang menggunakan kendaraan bermotor. Dampak terburuk bila hal ini terus berlanjut, populasi kendaraan bermotor akan meningkat tiap tahunnya. Kemacetan lalu lintas, pemborosan BBM serta polusi udara juga akan meningkat. Disaat yang sama saat ini mulai tumbuh pola tata guna lahan baru di wilayah perkotaan yang berpotensi demand besar namun belum terlayani angktan umum. Melihat masalah tersebut perlu dilakukan sebuah perencanaan jaringan trayek angkutan umum ranting dan kebutuhan armadanya yang sesuai dengan konsep perundang-undangan. Dari perencanaan yang dilakukan didapatkan 8 rute rencana serta kebutuhan armadanya. Diharapakan dari perencanaan tersebut dapat mengurangi overlapping dan mengakomodasi seluruh wilayah perkotaan agar terlayani oleh angkutan umum.