Perbedaan pH, Viskositas dan Volume Saliva setelah Berkumur dengan Obat Kumur Sintetik yang Mengandung Chlorhexidine dan Larutan Propolis pada Anak Usia 11-12 Tahun

  • Shinta dinyanti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember
  • Roedy Budirahardjo Bagian Pedodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember
  • Raditya Nugroho Bagian Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

Abstract

Dental caries is a process that begins with dissolution of enamel causing damage to the dental component by several factors, such as saliva. The occurrence of diseases in the oral cavity is prevented by the use of synthetic mouthwash containing chlorhexidie, but the using of synthetic compounds causes mutagenic effects on the oral cavity, so it needs alternative by using natural ingredients that have antibacterial power and smaller side effects. The purpose of the study was to investigate the difference of pH, viscosity and volume saliva after gargling with synthetic mouthwash containing of chlorhexidine and propolis solution for children age 11-12 years in Pondok Pesantren Nurul Islam Antirogo Jember. This study used pra-experimental One Shoot Case Study with total sampling in Pondok pesantren Nurul Islam Antirogo Jember. As many 25 students were recruited for the study. The result showed that after gargling with propolis solution can be increase of pH saliva, decrease of viscosity saliva and increase of volume saliva for children age 11-12 years in Pondok Pesantren Nurul Islam Antirogo Jember.

References

[1] Sutjipto RW, Herawati, Kuntari S. Prevalensi early childhood caries dan severe early childhood caries pada anak prasekolah di Gunung Anyar Surabaya. Dental Journal. 2014; 47(4): 187-189.
[2] Trihono. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2013.
[3] Kiswaluyo. Hubungan karies gigi dengan umur dan jenis kelamin siswa sekolah dasar di wilayah kerja puskesmas Kaliwates dan puskesmas Wuluhan Kabupaten Jember. Stomatognatic (J.K.G. Unej). 2010; 7(1): 26-30.
[4] Farida R. Hubungan pola jajan terhadap indeks DMF-T pada santriwati SMP Pondok Pesantren Pembangunan Sumur Bandung, Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat. Skripsi: Bandung. Politeknik Kesehatan Bandung. 2017.
[5] Ramayanti S, Purnakarya I. Peran makanan terhadap kejadian karies gigi. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2013; 7(2): 89-93.
[6] Suratri MAL, Jovina AA, Indirawati TN. 2017. Pengaruh (pH) saliva terhadap terjadinya karies gigi pada anak usia prasekolah. Buletin Penelitian Kesehatan. 45(4): 241- 248.
[7] Margeretha I. Kajian senyawa bioaktif propolis Trigona spp. sebagai agen anti karies melalui pendekatan analisis kimia dipandu dengan bioassay. Jakarta: Universitas Indonesia. 2012.
[8] Sinaredi BR, Pradopo S, Wibowo TB. Daya antibakteri obat kumur chlorhexidine, povidone iodine, fluoride suplementasi zinc terhadap Streptococcus mutans dan Porphyoromonas gingivalis. Majalah Kedokteran Gigi. 2014; 47(4): 211-214.
[9] Sallika NS. 2010. Serba – Serbi Kesehatan Perempuan: Apa yang Perlu Kamu Tahu tentang Tubuhmu?. Jakarta: Bukuné. 2010.
[10] Khan S, Hasan S, Khan, U. Asad. 2015. Genotoxic Effects of Chlorhexidine Mouthwash on Buccal Epithelial Cells. International Journal of Dentistry and Oral Health. 2015; 10(2): 1-6.
[11] Kurniawati D. Uji aktivitas antibakteri propolis Trigona spp. Asal Bukit Tinggi pada tikus putih Sprague-Dawle. J. Prog. Kim. Si. 2011; 1(1): 25-31.
[12] Saputri AF. Perbedaan efektifitas antibakteri antara klorheksidin 2% dan propolis 25% terhadap Enterococcus faecali. Skripsi. Makassar: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin. 2013.
[13] Sariyem, Sadimin, Yuwana RP. Pengaruh mengkonsumsi larutan propolis terhadap pH saliva. Jurnal Kesehatan Gigi. 2014; 1(1): 47-52.
[14] Hadiati S. Kandidiasis pseudomembran pada lidah akibat pemakaian obat kumur heksetidin serta penatalaksanaannya. Majalah Kedokteran Gigi. 2011; 18(2): 178-181.
[15] Rahayu YC, Kurniawati A. Cairan Rongga Mulut. Yogyakarta: Pustaka Panasea. 2018.
[16] Savita A, Sungkar S, Chrismirina S. Perbandingan laju aliran saliva sebelum dan sesudah mengunyah permen karet nonxylitol dan xylitol pada anak usia 10 – 12 tahun. Journal Caninus Dentistry. 2017; 2(2): 65 – 70.
[17] Rawung F, Wuisan J, Leman MA. Pengaruh obat kumur beralkohol terhadap laju aliran saliva dan pH saliva. Jurnal e-GiGi. 2017; 5(2): 125-129.
[18] Wirawan E, Puspita S. 2017. Hubungan pH saliva dan kemampuan buffer dengan DMF-T dan def-t pada periode gigi bercampur anak usia 6-12 tahun. Insisiva Dental Journal. 2017; 6(1): 25-30.
[19] Kusumayani P, Harijanti K, Hernawan I. Perbedaan flow saliva pada wanita menopause sebelum dan sesudah mengunyah permen karet yang mengandung xylitol. Oral Medicine Dental Journal. 2011; 3(1): 24 – 29.
Published
2020-10-25
How to Cite
DINYANTI, Shinta; BUDIRAHARDJO, Roedy; NUGROHO, Raditya. Perbedaan pH, Viskositas dan Volume Saliva setelah Berkumur dengan Obat Kumur Sintetik yang Mengandung Chlorhexidine dan Larutan Propolis pada Anak Usia 11-12 Tahun. Pustaka Kesehatan, [S.l.], v. 7, n. 3, p. 158-163, oct. 2020. ISSN 2721-3218. Available at: <https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPK/article/view/10715>. Date accessed: 22 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.19184/pk.v7i3.10715.