Megalithic Culture In Kandangan Site Senduro Sub-District Lumajang District

  • Si'ta Fanimatul Amelia Universitas Jember
  • Kayan Swastika Universitas Jember
  • Mohamad Na’im Universitas Jember
  • Sumarjono Sumarjono Universitas Jember
  • Akhmad Ryan Pratama Universitas Jember
  • Robit Nurul Jamil Universitas Jember

Abstract




Megalithic culture is a global phenomenon in the history of human culture. The remains of megalithic culture are almost scattered in various regions in Indonesia, one of which is in Lumajang Regency. Lumajang Regency, almost all of its sub- districts have artifacts or findings in the form of artifacts and texts from prehistoric times to the present. Prehistoric relics are found in Lumajang, one of which is in Kandangan Village. The purpose of this study was to inventory the archaeological remains in Kandangan Village. The method used in this research is the historical method. The results of this study are an inventory of the number, distribution, typology, and the belief system adopted, namely the belief in ancestors, with the social, cultural, and economic life of the megalithic culture supporting community at Kandangan Site which has a conception of being interrelated with one another.


Keywords: Culture, Kandangan Site, Megalithic.




References

Badan Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur. (2012). Laporan Hasil Registrasi dan Dokumentasi Peninggalan di Daerah Lumajang. Mojokerto: Tidak di Terbitkan.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Lumajang. (2017). Kecamatan Senduro dalam Angka 2017. Lumajang.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang (Bidang Kebudayaan).2021. Laporan Kinerja Eselon III STAF, TRIBUANA I. Lumajang: Tribuana I.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang. Hasil Kajian Situs Punden Sanggar Sejati sebagai Situs Cagar Budaya. Lumajang: Tidak di Terbitkan.

Gottschalk, L. (1975). Mengerti Sejarah. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Hasanuddin. (2015). Kebudayaan Megalitik di Sulawesi Selatan dan Hubungannya dengan Asia Tenggara. Tesis: Universiti Sains Malaysia.

Kartodirdjo, S. (2019). Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Koentjaraningrat. (2015). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Kuntowijoyo. (2013). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Nastiti, T. S., Ratnawati, L. D., dan Ekawati, L.(1994/1995). Laporan Survey di Kabupaten Lumajang, Propinsi Jawa Timur 1990. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Pemerintah Desa Kandangan Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang. Profil Desa Kandangan. Lumajang: Tidak di Terbitkan.

Pemerintah Kabupaten Lumajang Kecamatan Senduro Nomor 188 2020. Revieu Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang Tahun 2019-2023. 11 Oktober 2020. Senduro.

Prasetyo, B. (2015). Eksotisme Megalitik Nusantara. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Prasetyo, B.(2015). Megalitik: Fenomena yang Berkembang di Indonesia. Yogyakarta: Galangpress.

Prasetyo, B., Bintarti, D.D., Yuniawati, D.Y., Kokasih, E.A., Jatmiko., E. Handini, R., Saptomo. W. (2004/2005). Religi pada Masyarakat Prasejarah. Jakarta: Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Proyek Penelitian dan Pengembangan Arkeologi.

Purwantiny, A. Profil kebudayaan Kabupaten Lumjang (Tinjauan Cagar Budaya dan Seni Budaya di Kabupaten Lumajang). Lumajang: Tidak di Terbitkan.

Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Jakarta. (1985). Rapat Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi II. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Penelitian Purbakala.

Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. (1992). Laporan Kegiatan Penelitian Arkeologi Selama Pelita III. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Setiadi, E. M., Hakam, K. A., dan Effendi, R. (2017). Ilmu Sosisal & Budaya Dasar. Jakarta: Penerbit Kencana.
Sjamsuddin, H.(2020). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Soekmono.(1973). Pengantar Sejarah Kebidayaan Indonesia 1. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Somba, N. (2002). Lumpang Batu dan Sistem Pertanian Awal pada Masyarakat Sulawesi Selatan. Jurnal WalennaE. Vol. V(8).

Suantika, I Wayan. (2012). Pengelolaan Sumberdaya Arkeologi. Jurnal Forum Arkeologi. Vol 25 (3): 185-205.

Sumarjono., Swastika, K., Na’im, M. (2018). Cerita di Balik Ribuan Megalit :Kehidupan Komunitas Megalitik Besuki di Bondowoso, Jawa Timur. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo.

Swastika, K. (2020). Kebudayaan Megalitik di Indonesia: Persebaran, Tipologi, Asal-Usul, dan Kronologinya. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo.

Swastika, K.(2020). Kebudayaan Megalitik di Dataran Tinggi Iyang-Ijen (Jejak- Jejak, Kronologi, serta Gambaran Sistem Budaya dan Sistem Sosial Pnedukungnya). Yogyakarta: LaksBang PRESSindo.

Triwurjani, Rr., Arfian., Yondri, L., Astiti, N. K. A., Errichsyah., dan Efriyanto.(2013). Tradisi Megalitiuk di Lima Puluh Koto. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010. Cagar Budaya. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 5168. Jakarta.
Published
2022-12-16
How to Cite
AMELIA, Si'ta Fanimatul et al. Megalithic Culture In Kandangan Site Senduro Sub-District Lumajang District. JURNAL HISTORICA, [S.l.], v. 6, n. 2, p. 196-218, dec. 2022. ISSN 2964-9269. Available at: <https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JHIS/article/view/33061>. Date accessed: 22 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.19184/jh.v6i2.33061.
Section
Articles