Ethnic Chinese Retail Trade Activities in Banyuwangi in 1967-1998

  • Levi Febryaningrum Universitas Jember
  • Sumarjono Sumarjono Universitas Jember
  • Mohamad Na'im Universitas Jember
  • Kayan Swastika Universitas Jember
  • Akhmad Ryan Pratama Universitas Jember
  • Robit Nurul Jamil Universitas Jember

Abstract

This article discusses the retail trading activities of ethnic Chinese in Banyuwangi in 1967-1998. During this period, various restrictive regulations emerged among the Chinese. One of them is Cabinet Presidium Instruction No. 37/UN/IN/6/1967, which contains a ban on business and residence for foreign Chinese. This condition made retail trading activities to a halt due to the forcible sealing of stores. The outline of the problems studied in this study includes the background of the Chinese ethnic retail trade activity and the formation of the ethnic Chinese retail trade network in Banyuwangi in 1967-1998. The research method used is the historical method which consists of heuristics, criticism, interpretation and historiography. The approach used is an economic sociology approach. The results of the study show that ethnic Chinese are increasingly developing their business by acting as retail traders due to limited capital and no special skills are needed. The establishment of a retail trade network is based on the nature of trust and shared experiences, using the concept of family and ethnic networks. The available commodities are diverse, reflecting the needs of the community and showing the development of the socio-economic life of the people in Banyuwangi.


 

References

Amalya, F dan Prasetyo, K.B. 2015. Etos Budaya Kerja Pedagang Etnis Tionghoa Di Pasar Semawis Semarang. Jurnal Solidarity. Vol 4(1). Hal 1-25.

Badan Pusat Statistik. 1986. Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka Tahun 1985. Banyuwangi: BPS Kabupaten Banyuwangi.

Badan Pusat Statistik. 1987. Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka Tahun 1986. Banyuwangi: BPS Kabupaten Banyuwangi.

Badan Pusat Statistik. 1988. Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka Tahun 1987. Banyuwangi: BPS Kabupaten Banyuwangi.

Badan Pusat Statistik. 1991. Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka Tahun 1990. Banyuwangi: BPS Kabupaten Banyuwangi.

Badan Pusat Statistik. 1996. Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka Tahun 1995. Banyuwangi: BPS Kabupaten Banyuwangi.

Badan Pusat Statistik. 1999. Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka Tahun 1998. Banyuwangi: BPS Kabupaten Banyuwangi.

Badan Koordinasi Intelijen Negara. 1979. Pedoman Penyelesaian Masalah Cina Di Indonesia. Jakarta. https://docplayer.info/212533130-Pedoman-penyelesaian-masalah-cina-di-indonesia-buku-1-badankoordin4si-intewen-negara.html.

Bappeda. 2013. Bappeda Provinsi Jawa Timur: Kabupaten Banyuwangi 2013. Banyuwangi.http://bappeda.jatimprov.go.id/bappeda/wp-content/uploads/potensi-kab-kota-2013/kab-banyuwangi-2013.pdf.

Coppel, C.A. 1994. Tionghoa Indonesia Dalam Krisis. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Chaniago, A.A. 2012. Gagalnya Pembangunan: Membaca Ulang Keruntuhan Orde Baru. Jakarta: LP3ES.

Dahana, A. 2000. Kegiatan Awal Masyarakat Tionghoa di Indonesia. Jurnal Wacana. Vol 2 (1): 54-72.

Ginting, D.H dan Andayani, T. 2012. Peranan Masyarakat Tionghoa Dalam Perdagangan Perekonomian Di Kota Binjai Pada Tahun 1968-2008. JUPIIS.Vol 4 (2).

Gottschalk, L. 1986. Mengerti Sejarah, (diterjemahkan oleh Nugroho Notosusanto). Yayasan Penerbit UI: Jakarta.

Groeneveldt, W.P. 2009. Nusantara Dalam Catatan Tionghoa. Jakarta: Komunitas Bambu.

Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Kuntowijoyo. 2013. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Kharisma, F. 2015. Kerajaan Blambangan Tahun 1736-1768 Sebagai Muatan Lokal Pembelajaran Sejarah Di Sekolah Menengah Atas. Skripsi. Jember: Universitas Jember.

Laily. K.N. 2016. Dinamika Kehidupan Sosial Ekonomi Etnis Tionghoa Di Makassar Pada Masa Orde Baru (1966-1998). Skripsi. Jember: Program Studi Pendidikan Jember Universitas Jember.

Liem, Y. 2000. Prasangka Terhadap Etnis Cina: Evaluasi 33 Tahun di Bawah Rezim Soeharto. Jakarta: Djambatan.

Listiana, D.2013. Tumbuh dan Berkembangnya Sebuah Pasar Kota : Pasar Cina Pontianak Abad Ke-19 Sampai Abad Ke-20. Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya.

Lekkerkerker, C.1923. De Indische Gids: Blambangan. BTD (Banjoewangi Tempoe Doloe).

Lombard, D. 1996. Nusa Jawa Silang Budaya: Bagian II Jaringan Asia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Margana, S. 2012. Ujung Timur Jawa, 1763-1813: Perebutan Hegemoni Blambangan. Yogyakarta: Pustaka Ifada.

Mas’oed, M. 1989. Ekonomi dan Struktur Politik Orde Baru 1966-1971. Jakarta: LP3ES.

Mudiarta, K. G. 2011. Perspektif Dan Peran Sosiologi Ekonomi Dalam Pembangunan Ekonomi Masyarakat. Forum Penelitian Agro Ekonomi. 29 (1): 55-66.

Muslim, M.M. 2019. Pedagang Warung Etnis Tionghoa Dalam Perekonomian Kota Surabaya Tahun 1950-1959. Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga.

Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 408/MPP/Kep/1997. Ketentuan dan tata cara pemberian tanda daftar usaha perdagangan (TDUP) dan surat izin usaha perdagangan (SIUP). 31 Oktober 1997. Jakarta

Ningtyas, I. 2018. Hoo Tong Bio : Kisah Kelenteng Tertua di Ujung Timur Jawa. Yogyakarta : Diomedia.

Ningsih, L. 2018. Aktivitas Sosial Ekonomi Etnis Tionghoadi Mojokerto Tahun 1959-1980. Surabaya: Universitas Airlangga.

Nurcahyo, D.A. 2016. Kebijakan Orde Baru Terhadap Etnis Tionghoa. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Darma.

Noordjanah, A. 2010. Komunitas Tionghoa di Surabaya. Yogyakarta. Ombak.

Paulus, J. 1917. Encyclop Aedie Van Nederlandsch-Indie. Tweede Druk. Met Medewerking Van Verschiliende Geleerden Ambtenarn en Officieren.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 286/KP/XII/78. Menteri Perdagangan dan Koperasi. 28 Desember 1978. Jakarta.

Puspitaviani, S. 2014. Aktivitas Ekonomi Etnis Tionghoa Di Tuban Tahun 1945-1959. Skripsi. Surabaya: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga.

Prasetyo, Y. 2015. Sejarah Komunitas Tionghoa di Yogyakarta 1900-1942. Jurnal Edukasi. Vol 1: 19-32.

Rahayu, S.D.I.R. Tanpa Tahun. Etnis Tionghoa Dalam Sejarah Pendidikan Masyarakat Kota Surabaya. Surabaya: Revka Petra Media.

Rimadhani, 2010. Pedagang Eceran Tionghoa di Surabaya 1950-1960. Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga.

Salmon, C dan Sidharta, M. 2000. Dari Kapten Hingga Nenek Monyang yang Didewakan : Pemujaan Terhadap Kongco Di Jawa Timur dan Bali (Abad Ke-18 dan 20. Banyuwangi : BTD.

Samsubur. 2011. Sejarah kerajaan Blambangan. Surabaya: Paramita. Suryadinata, L. 1984. Dilema Minoritas Tionghoa. Jakarta: PT Temprint.

Setiono, B.G. 2002. Tionghoa Dalam Pusaran Politik. Jakarta: Elkasa.

Suryadinata, L. 1984. Dilema Minoritas Tionghoa. Jakarta: PT Temprint.

Swedberg, R dan Smelser N.J. 2005. The Handbook Of Economic Sociology. Inggris Raya: Princeton University Press.

Utomo, C.A. 2010. Peran Etnis Cina Dalam Perdagangan Di Surakarta Pada Tahun 1959.1998. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Winarni, R dan Kartidirjo, S. 1999. Aktivitas Ekonomi Perdagangan Orang-orang Cina di Pantai Utara Jawa Timur Pada Abad XVII. Jurnal Sosiohumanika. Vol 12 (3). Hal 323-337.

Wirawan, Y. 2013. Sejarah Masyarakat Tionghoa Makassar Dari Abad ke-17 hingga ke-20. Tesis. Jakarta: PT. Gramedia.

Wijaya. J. 2009. In Memory Of Martyrs: The Nine Victims Of The Killings In Banyuwangi On 27 June 1967. https://www.insideindonesia.org/in-memory-of-%20martyrs.

Volkstelling 1930. Census Of 1930 In The Netherlands Indies Volumen VII: Chinese And Other Non-Indigenous Orientals In The Netherlands Indies. Batavia: Departement Van Economische Zaken.

Yulianingtyas, V. 2015. Dampak Kebijakan Pemerintah Terhadap Kehidupan Etnis Tionghoa di Kecamatan Banyuwangi (1967-2014). Skripsi. Malang: Universitas Negeri Malang.
Published
2022-06-27
How to Cite
FEBRYANINGRUM, Levi et al. Ethnic Chinese Retail Trade Activities in Banyuwangi in 1967-1998. JURNAL HISTORICA, [S.l.], v. 6, n. 1, p. 81-97, june 2022. ISSN 2964-9269. Available at: <https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JHIS/article/view/31350>. Date accessed: 19 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.19184/jh.v6i1.31350.
Section
Articles