The Struggle Of Achyat Chalimy Through Laskar Hizbullah In The Independence Revolution 1945-1950

Novyantika Eka Putri Winarno; Marjono Marjono; Sumardi Sumardi; Nurul Umamah; Riza Afita Surya

doi:10.19184/jh.v6i2.28934

Novyantika Eka Putri Winarno Universitas Jember
Marjono Marjono Universitas Jember
Sumardi Sumardi Universitas Jember
Nurul Umamah Universitas Jember
Riza Afita Surya Universitas Jember

DOI: https://doi.org/10.19184/jh.v6i2.28934

Abstract

Achyat Chalimy is a student of KH. Hasyim Asy'ari who founded Laskar Hizbullah Mojokerto in 1945 to defend Indonesia's independence. The formation of Laskar Hizbullah was recognized by Japan on December 15, 1944. Laskar Heizbullah was a semi-military force consisting of Muslim youths and students who fought to defend Indonesia's independence against allied forces. The purpose of this study was to analyze the role of Achyat Chalimy and Laskar Hizbullah in the Revolution of Independence in 1945-1950. This research uses historical research methods and social psychology approaches. The results of this study indicate that Achyat Chalimy and Laskar Hezbollah during the Independence Revolution played a role in the battle in Surabaya in 1945, the guerrilla battle in Mojokerto in 1945-1947, and the battle in Kutorejo in 1948-1949. The end of Achyat Chalimy's role with Laskar Hizbullah in 1950 was marked by the transfer of sovereignty from the Netherlands to Indonesia.

Keywords: Achyat Chalimy, Laskar Hizbullah, Independence Revolution

References

Achjad. (1958). Member profiles: Achjad. Diakses pada tanggal 7 Agustus 2020, dari Konstituante.net.

Anderson, B. (2018). Revolusi Pemoeda: Pendudukan Jepang dan Perlawanan di Jawa. Tangerang: CV Marjin Kiri.

Ayuhanafiq. (2013). Garis Depan Pertempuran Lasykar Hizbullah 1945-1950. Yogyakarta: Azzagrafika.

Bizawie, Z. M. (2014). Laskar Ulama-Santri dan Revolusi Jihad (Garis Depan Menegakkan Indonesia (1945-1949). Tangerang: Pustaka Compass.

Bizawie. (2016). Masterpiece Islam Nusantara: Sanad dan Jejaring Ulama-Santri (1830-1945). Tangerang: Pustaka Compass.

Chalimy, A. (1986). Catatan Harian pada tanggal 28 Januari 1986. Tidak Diterbitkan.

Gottschalk. (2015). Mengerti sejarah. Terjemahan oleh Nugroho Notosusanto. Jakarta: UI Press.

Kayyis, I. (2015). Perjuangan Laskar Hizbullah di Jawa Timur. Jombang: Pustaka Tebuireng.

Latief, H. (1995). Laskar Hizbullah Berjuang Menegakkan Negara RI. Jakarta: LTN PBNU.

Latief, H., dkk. (1985). Sejarah Singkat Batalyon 39 Condromowo. Surabaya: Hasil Penelitian Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel.

Nisa, C. (2019). Peran KH. Achyat Halimy Dalam Perjuangan Laskar Hizbullah Mojokerto (1945-1949). Skripsi. Surabaya: UIN Sunan Ampel.

Notosusanto, N. (2008). Sejarah Nasional Indonesia Jilid VI. Jakarta: Balai Pustaka.

Rahardjo, P. (1983). Perjalanan Perjuangan Wingite Hayam Wuruk (Kisah Perjalanan Pamoe Rahardjo). Jakarta: Museum Nahdlatul Ulama.

Saputra, I. (2019). Resolusi Jihad: Nasionalisme Kaum Santri Meunuju Indonesia Merdeka. Jurnal Islam Nusantara. 3(1):205-237.

Sekertariat Negara Republik Indonesia. (1986). 30 Tahun Indonesia Merdeka. Jakarta: PT Citra Lamtoro Gung Persada.

Sjamsudin, H. (1996). Metodologi Sejarah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Solichy, M. Tanpa Tahun. Perjalanan Hidup Mansur Solichy. Tidak Diterbitkan (Catatan Harian).

Surat Perintah Gubernur Militer Djawa Timur Nomor 2/Gmdt/Dar. Perimtah Siasat. 21 Desember 1948. Surabaya.

Yazid. (2012). Achyat Chalimy: Berjuang Tanpa Akhir. Mojokerto: Bagian Administrasi Pembangunan Sekertariat Kota Mojokerto.