Pengaruh Penggunaan Metode Aachen Assisted Leaching Pada Pelindian Emas Di Balai Besar Pengujian Mineral Dan Batubara Tekmira
Abstract
Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA merupakan badan layanan umum masyarakat yang menangani pengujian mineral dan batubara. Lembaga penelitian ini bergerak berdasarkan keinginan dari pelanggan. Salah satu project yang dilakukan adalah menguji persen ekstraksi bijih emas sulfida dengan menggunakan metode Aachen Assissted Leaching (AAL). Penggunaan metode ini dilakukan sebelum proses pelindian atau yang dikenal dengan proses pre-treatment pelindian emas. Proses ini menggunakan reaktor Aachen, kinerja dari reaktor ini adalah dengan meningkatkan kadar oksigen terlarut atau Dissolved Oxygen (DO) sebanyak 20-30%. Kandungan mineral pengikut pada bijih emas sulfida seperti silika dan sulfur akan mengakibatkan proses pelindian tidak optimal karena sulit dihilangkan tanpa pre-treatment khusus. Cara kerja kadar oksigen terlarut pada pre-treatment ini adalah dengan mengikis lapisan film fluida pengotor. Semakin menipis lapisan film fluida pengotor akan menjadikan reaksi sianidasi pada proses pelindian semakin cepat sehingga dapat meningkatkan persen ekstraksi pelindian emas. Sebagai pembanding didapatkan juga sample Basecase yang merupakan slurry bijih emas yang tidak dilakukan pre-treatment Aachen Assisted Leaching (AAL). Penggunaan Aachen Assissted Leaching (AAL) dapat memberikan alternatif sebagai metode pre-treatment pelindian emas yang optimal, hal tersebut ditunjukkan hasil persen ekstraksi pada sample Aachen Assissted Leaching (AAL) mencapai 98%. Hasil tersebut memiliki perbedaan yang cukup tinggi dengan sample Basecase dengan persen ekstraksi 93%.