PENGARUH EKSTRAK KASAR TANIN DARI DAUN BELIMBING WULUH (AVERRHOA BILIMBI L.) PADA PENGOLAHAN AIR
Abstract
Penelitian tentang pengaruh ekstrak kasar tanin dari daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) pada pengolahan air telah dilakukan. Ekstrak kasar tanin diperoleh dengan cara maserasi dengan metanol 50% terhadap serbuk kering daun belimbing wuluh (A. bilimbi L.). Selanjutnya ekstrak kasar tanin dikombinasikan dengan koagulan FeCl3 dan FeSO4. Pada pengolahan air parameter yang diamati adalah pH, kekeruhan, padatan terlarut dan daya hantar listrik. Penambahan ekstrak kasar tanin dengan FeCl3 pada kondisi optimum (125 mg/L tanin dan 50 mg/L FeCl3) dapat menurunkan kekeruhan, pH, padatan terlarut dan daya hantar listrik berturut-turut sebesar 72,43%, 47,24%, 86,13% dan 5,44%. Penambahan ekstrak kasar tanin dengan FeSO4 pada kondisi optimum (150 mg/L tanin dan 60 mg/L FeSO4) dapat menurunkan kekeruhan, pH berturut-turut sebesar 6,98%, 25,20%, padatan terlarut tidak dapat didefinisikan dan daya hantar listrik mengalami kenaikan sebesar 5,81%. Pada penambahan tanin tanpa kombinasi koagulan pada kondisi optimum (125 mg/L) dapat menurunkan kekeruhan sebesar 19,14%, pH mengalami kenaikan sebesar 19,33%, dan menurunkan padatan terlarut dan konduktivitas berturut-turut sebesar 69,33% dan 2,70%.
Kata kunci: Averrhoa bilimbi L., koagolan, tanin.