Identifikasi Litologi Situs Klanceng Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas 1D
Abstract
Situs Klanceng merupakan bagian dari 5 situs yang berada di Desa Kamal Kecamatan Arjasa Jember. Di wilayah Situs klanceng banyak terdapat peninggalan berupa batuan megalitikum yang terbuat dari batuan andesit. Selain yang sudah dilokalisir, banyak artefak berupa batuan andesit yang tersebar, baik nampak berupa singkapan maupun yang masih terpendan. Berdasarkan singkapan artefak, maka dilakukan penelitian identifikasi litologi Situs Klanceng menggunakan metode geolistrik resistivitas 1D konfigurasi Schlumberger. Penelitian ini dilakukan di 3 lintasan yang berbeda dengan panjang lintasan 50 m. Hasil penelitian pada lintasan 1 batuan andesit berada pada kedalaman (1,64- 17) m dengan nilai resistivitas sebesar (107,4-157,6) Ωm. Pada lintasan 2 batuan andesit berada pada kedalaman (0,75-4,41) m dengan nilai resistivitas (120-1539) Ωm. Pada lintasan 3, batuan andesit berada pada kedalaman (0,00- 1,04) m dengan nilai resistivitas (85,3-270) Ωm, dan pada kedalaman (4,71-7,67) m dengan nilai resistivitas 308 Ωm. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada ketiga lintasan yang diteliti, terdapat batu andesit yang diduga merupakan bagian dari artefak peninggalan zaman megalitikum pada Situs Klanceng.
References
[2] Prasetyo, B. 1999. Megalitik di Situbondo dan Pengaruh Hindu di Jawa Timur. Berkala Arkeologi Tahun XIX Edisi No. 2/November. Yogyakarta. Balai Arkeologi Yogyakarta.
[3] Farhan, Y. 2017. Masa Lalu Jember. Jember: CV Pustaka Abadi.
[4] Indriani. 2016. Identifikasi Sebaran Situs Purbakala di Desa Lobu Tua Kabupaten Tapanuli Tengah dengan Menggunakan Metode Geolistrik dan Penginderaan Jauh. Medan: Universitas Negeri Medan.
[5] Zubaidah, T dan B. Kanata. 2008. Permodelan Fisika Aplikasi Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberge Untuk Investigasi Keberadaan Air Tanah. Mataram: Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram.
[6] Reynolds, J.M. 1997. An Introduction to Applied and Environmental Geophysics. New York: Jhon Geophysics in Hidrogeological and Wiley and Sons Ltd.
[7] Loke, M.H. 2004. 2D and 3D Electrical Imaging Surveys. England: Birmingham University.
[8] Telford, W. M., R.E. Sherif, dan L.P. Geldart. 1990. Applied Geophysics Second Edition. New York: Cambrige University.
[9] Minarto, E. 2017. Pemodelan Inversi Data Geolistrik untuk Menentukan Struktur Perlapisan Bawah Pemukaan Daerah Panasbumi Mataloko. Skripsi. Surabaya: ITS.
[10] Sehah dan N.A. Abdullah. 2016. Pendugaan Kedalaman Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger Di Desa Bojongsari Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen. Jurnal Neutrino. Purwokerto: Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.
[11] Hakim, A. R., dan Hairunisa. 2017. Studi Struktur Bawah Permukaan dengan Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Schlumberger (Study Kasus Stadion Universitas Brawijaya, Malang). Madura: UIM.
[12] Eko, B. P. 2013. Studi Potensi Sumberdaya Andesit Menggunakan Metode Geolistrik di Daerah Kokap, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi. Purwakerto: Universitas Jenderal Soedirman.
[13] Saibatul, I. 2013. Penyelidikan Keberadaan Batuan Pagar Candi di Situs Candi Losari dengan Metode Resistivitas di Daerah Losari Salam Magelang Jawa Tengah. Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
[14] Fisanti. M, F. 2017. Analisis Bawah Permukaan Situs Duplang (Zaman Megalitikum) Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas 2D. Skripsi. Jember: UNEJ.
[15] Jaya, S. E. D. 2012. Interprestasi Bawah Permukaan Situs Megalitikum di Bondowoso dengan Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas. Skripsi. Jember: Universitas Jember.
[16] Google. Tanpa Tahun. Google Maps https://www.google.com/maps/@-8.102163, 113.7482382,665m/ data=!3m1!1e3? authuser =1. [Diakses pada 10 Januari 2019].
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.