Pemanfaatan Bacillus Sp. Dan Pupuk Organik Untuk Mengendalikan Penyakit Busuk Pelepah (Rhizoctonia Solani) Pada Tanaman Jagung
Abstract
Jagung termasuk salah satu tanaman pangan utama setelah padi dan gandum yang tumbuh di daerah tropis salah satunya di Indonesia. Menurut data BPS, 2018 di Kabupaten Jember diketahui bahwa produksi jagung mengalami penurunan meskipun tidak signifikan. Pada tahun 2014 produksi jagung dapat mencapai 390,759 ton sedangkan, pada tahun 2018 dengan luas lahan yang lebih besar dibandingkan dengan tahun 2014, produksi jagung lebih rendah dan hanya menghasilkan 350,705 ton. Hasil produksi yang tidak dapat mencukupi nilai kebutuhan ini dapat disebabkan oleh berbagai hal salah satunya penurunan produksi Jagung yang dikarenakan adanya penurunan produktifitas lahan pertanian, kondisi cuaca yang tidak menentu, dan adanya serangan organisme pengganggu tanaman seperti penyakit busuk pelepah tanaman jagung Penyakit busuk pelepah merupakan salah satu penyakit penting yang menyerang tanaman jagung yang disebabkan oleh jamur Rhizoctonia solani.Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan Bacillus sp. dan penambahan pupuk organik. Bacillus sp.dan berbagai pupuk organik efektif untuk mengendalikan dan atau menghambat perkembangan Rhizoctonia solani. untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efektifitas Bacillus sp dengan penambahan pupuk organik untuk mengendalikan dan menekan cendawan Rhizoctonia solani. Penelitian dilaksanakan pada juli 2021 bertempat di laboratorium penyakit tanaman dan greenhouse Program Studi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jember. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu isolat Bacillus sp. yang terdiri dari 4 perlakuan dan faktor kedua ialah pupuk organik (B) yang terdiri dari 4 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali dan dapat diperoleh 48 unit percobaan, dalam setiap unit percobaan akan ditanami sebanyak 3 benih. Perlakuan yang digunakan antara lain faktor pertama yaitu P0=kontrol, P1=Bacillus sp. asal buah naga, P2=Bacillus sp. asal bambu, P3=Bacillus sp. asal rumput gajah dan faktor kedua yaitu B0= kontrol, B1= Pupuk guano, B2= pupuk kandang, dan B3= pupuk kompos. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam ANOVA (Analysis of Varians), dan dilanjut dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) 5%.
Kata Kunci: Bacillus sp., pupuk organik, busuk pelepah jagung Rhizoctonia solani
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
1.Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2.Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
3.Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).