Pengendalian Penyakit Layu Fusarium oxysporum f.sp cepae pada tanaman bawang merah dengan air rebusan serai dapur (cymbopogon citratus)
Abstract
Tanaman bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan tanaman hortikultura yang menghasilkan umbi yang menjadi bahan utama dasar makanan. Permasalahan dalam budidaya bawang merah apabila lingkungan iklim yang kurang mendukung dan gangguan penyakit seperti penyakit layu yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f. sp. Cepae dapat menurunkan hasil produksi. Gelaja penyakit ditandai dengan daun terlihat pucat, kekuningan, daun tumbuh tidak tegak, meliuk, umbi busuk dan tanaman bawang merah mudah dicabut. Penyakit ini memiliki intensitas serangan sangat tinggi mencapai 80% yang menyebabkan kematian hingga gagal panen. Pengendalian yang dilakukan yaitu dengan air rebusan dari tanaman serai dapur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi yang efektif air rebusan serai dapur dalam mengendalikan penyakit layu Fusarium pada tanaman bawang merah secara in-vivo. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan berupa konsentrasi 0%, 3%, 5%, 7%, 10% uji yang dilakukan secara in-vivo. Air rebusan serai dapur yang diperoleh bentuk cair, berwarna coklat pekat dengan bau khas seperti lemon. Senyawa yang dimiliki yaitu flavonoid, tanin, alkaloid, terpenoid dan minyak atsiri. Dari hasil uji in-vivo menunjukkan bahwa semua perlakuan konsentrasi yang berbeda-beda tidak mampu memperlambat masa inkubasi yaitu paling cepat 12 hsi dan paling lama 16 hsi. Pada tingkat keparahan penyakit layu fusarium oxysporum f.sp cepae pada tanaman bawang merah dengan konsentrasi yang berbeda tidak memberikan pengaruh secara efektif.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
1.Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2.Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
3.Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).