PERANAN PENDIDIKAN NONFORMAL SEBAGAI UPAYA REHABILITASI GELANDANGAN DAN PENGEMIS DI LINGKUNGAN PONDOK SOSIAL KABUPATEN JEMBER
Abstract
Abstrak. Peranan Pendidikan nonformal yang paling sering diekspos di berbagai literatur adalah dalam mengatasi masalah-masalah masyarakat yang termarginal termasuk menangani masalah gepeng.Mengingat tanpa pendidikan tidak akan ada pertumbuhan kualitas hidup, karena kualitas hidup menyangkut perubahan tingkah laku, pertumbuhan dan pengembangan kepribadian. Dengan demikian peranan pendidikan nonformal sebagai upaya rehabilitasi gepeng menyangkut peran pencegahan dan pemberdayaan utamanya dengan melalui program pendidikan nonformal untuk peningkatan kesejahteraannya yaitu dengan memberikan pelatihan tentang kewirausahaan. Penelitian ini difokuskan pada pertanyaan, bagaimana peranan pendidikan nonformal sebagai upaya rehabilitasi gepeng di Liposos Kabupaten Jember? Selanjutnya penelitian ini bertujuan mengetahui: (1) gambaran pelaksanaan rehabilitasi gepeng melalui program PNF di LipososKabupaten Jember, (2) faktor pendorong dan penghambat yang dihadapi oleh pihak Liposos Kabupaten Jember dalam upaya rehabilitasi gepeng, Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan untuk menentukan informan adalah Snowball Sampling Technique. Informan penelitian adalah Kepala Liposos, Pekerja Sosial dan gepeng. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Adapun langkah-langkah analisisnya adalah pengumpulan data, reduksi data dan penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sedangkan pengecekan keabsahan temuan dengan menggunakan triangulasi sumber dan teknik.Penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: 1) gambaran pelaksanaan rehabilitasi gepeng melalui PNF di Liposos Kabupaten Jember diawali dengan hasil penyisiran Tim Dinas Sosial yang terdiri dari staf bidang rehabilitasi beserta pekerja sosial dan Satpol PP, setelah ditampung dan diidentifikasi jika gepeng usianya masih produktif maka mereka direhabilitasi melalui program PNF seperti diberikan pelatihan ketrampilan/life skill; 2) faktor pendorong yang dihadapi oleh pihak Liposos Kabupaten Jember dalam upaya rehabilitasi gepeng adalah adanya anggaran yang terencana, adanya tim penanganan gepeng, adanya sarana UPT Liposos yang tersedia, adanya tenaga medis. Adapun faktor penghambatnya adalah dana yang dianggarkan tidak mencukupi, sulitnya pembinaan bakat minat gepeng, kurangnya tenaga ahli dalam penanganan gepeng, sarana prasarana yang kurang mendukung, Peksos dan TKSK belum mempunyai keahlian dan ketrampilan khusus dalam penanganan gepeng. Berdasarkan dari hasil temuan penelitian ini disarankan: Bagi UPT Liposos Dinas Sosial, hendaknya lebih meningkatkan rehabilitasi gepeng sebagai upaya peningkatan kesejahteraan; Bagi Pekerja Sosial, hendaknya mampu memberikan pelayanan yang optimal pada gepeng sehingga dapat meningkatkan kemandirian bagi mereka; Bagi gepeng, hendaknya mampu mengembangkan dan memanfaatkan ketrampilan yang diperoleh dalam pelatihan yang diselenggarakan UPT Liposos Dinas Sosial Kabupaten Jember.
kata kunci : Pendidikan nonformal, Rehabilitasi gelandangan dan Pengemis