STUDI PENENTUAN PERIODE ROTASI MATAHARI MENGGUNAKAN TELESKOP AMATIR SEBAGAI POTENSI SARANA PENDIDIKAN FISIKA ANTARIKSA
Abstract
ABSTRAK
Pembelajaran praktik dalam domain fisika antariksa sering kali menjadi sebuah tantangan meskipun pemahaman teknis sangatlah esensial bagi peserta didik. Dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut, studi ini mengusulkan penerapan praktikum penentuan periode rotasi Matahari yang melibatkan observasi bintik-bintik Matahari dan perubahan posisinya di permukaan Matahari. Pendekatan yang diusulkan dalam penelitian ini memanfaatkan citra teleskop amatir, teknik pemrosesan citra astrofotografi, serta media dari internet berupa Stonyhurst Disk dan spaceweatherlive.com sebagai alat bantu pembelajaran. Dalam menentukan keakuratan pengukuran, penelitian ini menggunakan metode perhitungan rotasi diferensial Matahari. Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan metode praktikum penentuan periode rotasi Matahari melalui proses olah citra astrofotografi sebagai metode pembelajaran yang mampu meningkatkan minat peserta didik dalam ilmu pengetahuan dan teknologi antariksa, serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai peran teknologi observasi. Selanjutnya, pendekatan ini diharap mampu mempersiapkan generasi muda menghadapi masa depan yang penuh tantangan di ranah fisika antariksa. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan signifikan antara periode rotasi Matahari yang dihitung melalui pergeseran bujur dan rotasi diferensial bintik Matahari. Metode pergeseran bujur menghasilkan periode rotasi yang lebih tinggi (4,29% hingga 14,49%) yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Walau demikian, metode praktikum ini dinilai mampu meningkatkan minat peserta didik dalam ilmu pengetahuan danteknologi fisika antariksa.
Kata Kunci : bintik Matahari, fisika antariksa, rotasi diferensial, stonyhurst disk