Determining State’s Financial Losses in Corruption
An Institutional Power and Constraint in Indonesia
Abstract
One of the main elements in corruption is the loss of state finances. It results in confusion impacting law enforcement officials' performance in eradicating corruption. In Indonesia, the Supreme Audit Agency (BPK) is an institution authorized to assess state financial losses. In practice, the Financial and Development Supervisory Agency (BPKP) is another institution with similar power. This study analyzed which institutions have the more appropriate power in determining state financial losses in corruption. Using legal research with statutory and conceptual approaches, this study showed that the BPK is an institution granted the constitutional power to examine state finances' management and responsibility, asserting its more legitimate institution to handle the power to assess the financial losses. Consequently, the BPK is the only state institution that can determine state financial losses. At the same time, the BPKP is only authorized to assess or audit the calculation of state financial losses as an indication of irregularities detrimental to state finances. This study concluded that only the BPK can assess and determine state financial losses used in examining the alleged corruption before the court.
KEYWORDS: Institutional Powers, Financial Audit Institution, Corruption.
References
Aferio, Fery, “Kebebasan dan Kemandirian Badan Pemeriksa Keuangan Dalam Pengawasan Penggunaan Keuangan Negara Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945” (2015) 2:2 J Online Mhs FH UNRI 1–15.
Algra, NE & HRW Gokke, Fockema Andreae’s Rechtsgeleard Handwoordenboek, translated by Saleh Adiwinata et al, Kamus Istilah Hukum Fockema Andreae Belanda -Indonesia (Jakarta: Binacipta, 1983)
Asshiddiqie, Jimly, Konstitusi dan Konstitusionalisme (Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, 2006).
———, Konstitusi dan Kontitutionalisme Indonesia (Jakarta: Sinar Grafika, 2011).
———, Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi (Jakarta: Sekretariat dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, 2006).
Diantha, I Made Pasek, Metode Penelitian Hukum Normatif Dalam Justifikasi Teori Hukum (Jakarta: Prenadamedia Grup, 2019).
Djatmiati, Tatiek Sri, Prinsip Izin Usaha Industri di Indonesia (Surabaya: Universitas Airlangga, 2003).
Faharudin, “Prinsip Checks and Balances Ditinjau Dari Sisi dan Praktik”(2017) 1:2 J Huk Volkgeist 115–128.
Ferdian, R Bayu, Mohd Din & M Gaussyah, “Penetapan Kerugian Negara Dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi” (2018) 2:3 Syiah Kuala Law J 320–337.
Firmansyah Arifin et all, Lembaga Negara dan Sengketa Kewenangan Antarlembaga Negara (Jakarta: Konsorsium Reformasi Hukum Nasional (KRHN), 2005).
Gusman, Erry, “Kedudukan BPKP dalam Mengaudit Kerugian Keuangan Negara Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor: 31/PUU-X/2012” (2019) 1:3 Ensiklopedia Soc Rev 348–357.
Hadi, Syofyan, “Fungsi Legislasi Dalam Sistem Pemerintahan Presidensil (Studi Perbandingan Indonesia dan Amerika Serikat)” (2013) 9:18 DIH J Ilmu Huk 78–84.
———, “Prinsip Checks And Balances Dalam Struktur Lembaga Perwakilan Rakyat Di Indonesia (Studi Terhadap Usulan Perubahan Kelima UUD NRI Tahun 1945)” (2014) Edisi: Jan Mimb Keadilan 49–59.
Hadjon, Philipus M, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2011).
HR, Ridwan, Hukum Administrasi Negara (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2013).
Huda, Ni’matul, “Potensi Sengketa Kewenangan Lembaga Negara dan Penyelesaiannya di Mahkamah Konstitusi” (2017) 24:2 J Huk IUS QUIA IUSTUM 193–212.
Illahi, Beni Kurnia & Muhammad Ikhsan Alia, “Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Negara Melalui Kerja Sama BPK dan KPK” (2017) 3:2 Integritas J Antikorupsi 37–78.
Kelsen, Hans, Hans Kelsen, General Theory ofLaw and State, translated by Anders Wedberg (New York: Russell & Russell 1961).
Mashabi, Sania, “ICW: Ada 169 Kasus Korupsi Sepanjang Semester I 2020”, (2020), online:
Mulyosudarmo, Suwoto, Peralihan Kekuasaan: Kajian Teoritis dan Yuridis terhadap Pidato Nawaksara (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997).
Paeh, Karel Antonius, “Pengembalian Kerugian Keuangan Negara Berdasarkan Rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hubungan Dengan Unsur Kerugian Negara dalam Tindak Pidana Korupsi” (2017) 5:2 J Kat 49–56.
Quah, Jon ST, “Combating police corruption in five Asian countries: a comparative analysis” (2019) 9:2 Asian Educ Dev Stud 197–216.
Raba, Mieke Rayu, “Peran Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Dalam Melakukan Pemeriksaan Terhadap Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Mewujudkan Pemerintahan yang Baik Menurut UU No. 15 Tahun 2006” (2017) 6:3 Lex Crim 152–160.
Ramadani, Rizki, “Lembaga Negara Independen Di Indonesia Dalam Perspektif Konsep Independent Regulatory Agencies” (2020) 27:1 J Huk Ius Quia Iustum 169–192.
Ramadhan, Ardito, “Catatan ICW, Tren Penindakan Korupsi Turun Jadi 271 Kasus”, (2020), online:
Rampengan, Mahdalena Deisi, “Fungsi Badan Pemeriksa Keuangan Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi” (2014) 2:3 Lex Soc 44–51.
Rampengan, Margareth Carla, “Fungsi Laporan Hasil Pemeriksaan (Lh
p) Badan Pemeriksa Keuangan Dalam Kasus Tindak Pidana Korupsi” (2013) 2:2 Lex Crim 172–181.
Rosyadi, Muhammad Imron, “Wewenang Badan Pemeriksa Keuangan dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Dalam Menilai Kerugian Keuangan Negara” (2016) Mimb Keadilan 26–53.
Santoso, M Agus, “Dampak Penjatuhan Pidana Korupsi Bagi Pegawai Negeri Yang Sedang Menjalankan Tugas Administrasi Negara” (1969) 7:2 J Borneo Adm 129–153.
Setiawan, Adam, “Eksistensi Lembaga Pengawasan Pengelolaan Keuangan Negara” (2019) 49:2 J Huk Pembang 265–278.
Siallagan, Haposan, “Problematics on Separation of Powers Theory Implementation” (2015) 15:3 J Din Huk 324–330.
Sunarto, “Prinsip Checks and Balances Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia” (2016) 45:2 Masal-Masal Huk 157–163
Tuanakotta, Theodorus M, Menghitung Kerugian Keuangan Negara dalam Tindak Pidana Korupsi (Jakarta: Salemba Empat, 2009).
Yulistyowati, Efi, Endah Pujiastuti & Tri Mulyani, “Penerapan Konsep Trias Politica Dalam Sistem Pemerintahan Republik Indonesia: Studi Komparatif Atas Undang–Undang Dasar Tahun 1945 Sebelum Dan Sesudah Amandemen” (2017) 18:2 J Din Sos Budaya 328–338.