Representasi Pesan Moral pada Film Tarung Sarung (Analisis Teori Semiotika Roland Barthes)
Abstract
Film berpengaruh besar pada kehidupan masyarakat karena film dapat mempengaruhi jiwa, pikiran, gaya hidup, tingkah laku bahkan hingga perkataan bagi seseorang yang telah menontonnya. Representasi pesan moral yang disampaikan pada film diteliti menggunakan teori dari Roland Barthes (semiotika) dengan dukungan teori dari Pratista (mise en scene).
Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan bagaimana merepresentasikan pesan moral yang disampaikan dalam film Tarung Sarung dapat diterima oleh khalayak penonton, dengan jenis penelitian kualitatif, metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, dokumentasi, dan studi pustaka. Penyajian data dan analisis data dalam penelitian ini terdiri dari reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Penyajian data berupa representasi adegan dan dialog pada film Tarung Sarung dalam menyampaikan pesan moral dengan menggunakan kalimat dan bahasa peneliti secara deskriptif, yang mudah dipahami oleh pembaca, dengan adanya potongan scene gambar yang telah dipilih oleh peneliti dalam penjabarannya dengan melakukan screenshot pada film Tarung Sarung menggunakan aplikasi IMDb. Variabel yang diteliti berupa adegan dan dialog yang ada pada film Tarung Sarung, yang dianalisis dengan teori semiotika Roland Barthes dan aspek mise en scene sebagai teori pendukung. Adanya unsur denotasi, konotasi, dan mitos sebagai teori utama dari semiotika dapat menjabarkan rumusan masalah dalam mempresentasikan pesan moral dengan uraian yang lebih mudah dan meluas pada adegan dan dialog yang diteliti.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dengan menganalisis adegan dan dialog pada film Tarung Sarung terdapat beberapa scene yang menjabarkan pesan moral yang di antaranya yaitu pesan moral dalam perkelahian, pesan moral dalam menghargai seseorang, pesan moral dalam unjuk rasa (demo), pesan moral akan keyakinan terhadap Tuhan, pesan moral dalam gotong royong, dan pesan moral pertarungan dalam sarung. Adanya aspek mise en scene yang terdiri dari setting, make up dan wardrobe, lighting, pemain dan pergerakannya, mendukung dalam menyampaikan suatu pesan moral yang ada. Mitosnya yang ada pada film Tarung Sarung, sosok laki-laki yang bernama Deni menjadi tokoh penting dari adegan dan dialog yang ada pada film yang menyebabkan adanya suatu perubahan sikap dan perilakunya di kehidupan sosial dalam menyelesaikan suatu permasalahan di lingkungan yang berbeda, dan dari ke 6 scene yang telah dipilih oleh peneliti, adanya pesan moral dalam scene tersebut terdapat kepentingan ideologi yang terdiri dari gender, agama, politik, sosial, dan budaya, namun dari penelitian yang telah dilakukan peneliti dapat menyimpulkan bahwa film Tarung Sarung lebih merepresentasikan tentang pesan moral gender terhadap laki-laki dalam melakukan atau menyelesaikan permasalahan dilingkungan sosial.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Permission Authors still has the right to duplicate, download and distribute of the published material as long as the author and source are cited. Any violation found in future of any copyright come in notice, then the author will be responsible for getting sanction in accordance with prevailing regulations.