Model Rumah Panggung Masyarakat Kampung Naga Sebagai Bentuk Kearifan Lokal Dalam Mengurangi Resiko Bencana Gempa Bumi

  • Sofia Anggita Program Studi Pendidikan Geografi, Universitas Jember, Jl. Kalimantan 37 Jember, 68121, Indonesia
  • Yollan Aditya Amanda Program Studi Pendidikan Geografi, Universitas Jember, Jl. Kalimantan 37 Jember, 68121, Indonesia
  • Kamila Isnaini Program Studi Pendidikan Geografi, Universitas Jember, Jl. Kalimantan 37 Jember, 68121, Indonesia
  • Rina Dwi Anggraeni Program Studi Pendidikan Geografi, Universitas Jember, Jl. Kalimantan 37 Jember, 68121, Indonesia
  • Zubaidah Zubaidah Program Studi Pendidikan Geografi, Universitas Jember, Jl. Kalimantan 37 Jember, 68121, Indonesia
  • Jihan Nanda Nabil Program Studi Pendidikan Geografi, Universitas Jember, Jl. Kalimantan 37 Jember, 68121, Indonesia
  • Rafi Al Mutafiin Program Studi Pendidikan Geografi, Universitas Jember, Jl. Kalimantan 37 Jember, 68121, Indonesia

Abstract

Kampung Naga merupakan kampung adat yang memiliki kearifan lokal salah satunya dapat dilihat dari bentuk bangunannya yang dapat tahan gempa, hal inilah yang menjadi keunikan dari bangunan rumah adat Kampung Naga dan menjadi sesuatu yang menarik untuk dikaji lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan mendeskripsikan model rumah panggung Kampung Naga yang tahan terhadap bencana gempa bumi. Metode penelitian ini yaitu deskriptif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung dengan mengkaji langsung terkait model bangunan kampung naga dan wawancara kepada salah satu penduduk Kampung Naga. Kemudiaan dilakukan dokumentasi untuk memperkuat data yang didapat dilapangan dan analisis data dilakukan secara deskriptif untuk menghasilkan informasi yang baik dan benar. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa bangunan rumah panggung penduduk Kampung Naga berbentuk persegi panjang dengan nuansa arsitektur yang tradisonal dan sederhana. Rumah Panggung Kampung Naga memiliki pondasi bangunan yang baik yaitu dengan menggunakan batu sungai. Dengan berdirinya tiang-tiang batu penyangga ini, maka goncangan sebesar apapun tidak akan roboh karena memiliki banyak tiang penyangga di rumahnya. Selanjutnya rumah adat Kampung Naga pun seimbang dan simetris sehingga ketika digoyang gempa tidak ambruk. Selain itu karena bahan bangunan rumahnya lebih ringan dibandingkan rumah bertembok sehingga kondisi tersebut berpengaruh terhadap daya dukung lahan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa konsep rumah tahan gempa pada bangunan Kampung Naga dapat terlihat dari beberapa komponen bangunan yang terbuat dari bahan alami yang bersifat ringan dan lentur tidak akan mengalami keretakan atau roboh saat terjadi goncangan dan tiang penyangga dari batu sungai menjadi pondasi rumah yang kuat.

Published
2022-12-13
How to Cite
ANGGITA, Sofia et al. Model Rumah Panggung Masyarakat Kampung Naga Sebagai Bentuk Kearifan Lokal Dalam Mengurangi Resiko Bencana Gempa Bumi. MAJALAH PEMBELAJARAN GEOGRAFI, [S.l.], v. 5, n. 2, p. 119-131, dec. 2022. ISSN 2622-125X. Available at: <https://jurnal.unej.ac.id/index.php/PGEO/article/view/35700>. Date accessed: 26 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.19184/pgeo.v5i2.35700.