Penggunaan SIG Untuk Pemetaan Mitigasi Bencana Banjir di Desa Sidorejo Kecamatan Rowokangkung Kabupaten Lumajang
Abstract
Bencana banjir termasuk salah satu bencana alam yang dapat dikaji dari segi geografi melalui keruangan. Bencana banjir merupakan limpasan air yang melebihi tinggi muka air normal, sehingga melimpah dari palung sungai menyebabkan adanya genangan pada lahan rendah di tepi sungai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Penggunaan SIG untuk pemetaan jalur mitigasi bencana banjir Di Desa Sidorejo Kecamatan Rowokangkung Kabupaten Lumajang. (2) Arahan mitigasi bencana banjir Di Desa Sidorejo Kecamatan Rowokangkung Kabupaten Lumajang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei deskriptif dengan pendekatan spasial. Populasi adalah seluruh satuan lahan dan individu di Desa Sidorejo Kecamatan Rowokangkung, serta pemerintah. Sampel penelitian adalah satuan lahan dan individu yang terkena banjir di Desa Sidorejo, serta BPBD Kabupaten Lumajang. Jumlah satuan lahannya adalah 7. Teknik pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan overlay dan skoring parameter tingkat kerawanan banjir, yaitu bentuk lahan, kemiringan lereng, tanah, dan penggunaan lahan untuk menganalisis data. Rujukan mitigasi banjir ditentukan berdasarkan tingkat kerawanan dan jenis banjir tersebut. Hasil penelitian ini adalah (1) tingkat kerawanan banjir di Kecamatan Rowokangkung terdiri 3 kelas, yaitu (a) kelas sangat rendah meliputi Desa Sidorejo sampai 8,03 ha; (b) Kelas rentan meliputi 2 desa yaitu Desa Kedungrejo dan Desa Rowokangkung dengan luas 29,78 ha; (c) Kelas kurang rentan terdiri dari 4 desa yaitu Desa Nogosari, Desa Sumbersari, Desa Sumberanyar, dan Desa Dawuhan Wetan dengan luas 50,15 ha. (2) Arahan mitigasi banjir dibagi menjadi 4 tipe, yaitu Tipe I untuk sangat rawan dan banjir kiriman, Tipe II untuk tingkat rawan dan jenis kiriman banjir, Tipe III untuk tingkat rawan dan tipe banjir lokal, kelas Tipe IV untuk tingkat kerawanan rendah dan tipe banjir kiriman.
References
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2012). Pedoman Umum Pengkajian Resiko Bencana.
Hasan, M. F. (2015). Analisis Tingkat Kerawanan Banjir Di Bengawan Jero Kabupaten Lamongan. Swara Bumi, 3(3), 239-247.
Hermon, D. (2015). Geografi Bencana Alam. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Halaman: 43.
Kumalawati, R. & Angriani, P. (2018). Mitigasi bencana : studi kasus banjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Yogyakarta: Ombak. Halaman 1-126.
Kodoatie Robert J, Sugiyanto. (2002). Banjir Beberapa Penyebab Dan Metode Pengendaliannya Dalam Perspektif Lingkungan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Halaman: 78-79.
Lukmanul, H. (2019). Kerangka Kerja Kesiapan Menghadapi Bencana. Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana. 10(1), 1-11.
Muliana, S. (2017). Studi Kerentanan Dan Arahan Mitigasi Bencana Banjir Di Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen Tahun 2016. Jurnal GeoECO. 3(2), 157-163.
Munawal, A. I. (2020). Analisis Banjir, Faktor Penyebab Dan Prioritas Penanganan Sungai Anduonuhu. Sultra Civil Engineering Journal (SCiEJ), 1(2), 54-71.
Somantri, L. (2008). Pemanfaatan Teknik Penginderaan Jauh Untuk Mengidentifikasi Kerentanan Dan Risiko Banjir. Jurnal GEA, Jurusan Pendidikan Geografi, 8(2), 1-6.
Suprapto, S. (2011). Statistik Pemodelan Bencana Banjir Indonesia (Kejadian 2002- 2010). Jurnal Penanggulangan Bencana, 2(2), 1-6.
Surminski, S. (2013). The Role Of Insurance In Reducing Direct Risk, The Case Of Flood Insurance. Senior Research Fellow. Grantham Research Institute, London School Of Economics, London, Uk. International Review Of Environmental And Resource Economics.Vol. 7, P. 241-278.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.