Strategi Optimalisasi Pemanfaatan Aset Bangunan Stasiun LRT Sumatra Selatan Untuk Meningkatkan Efisiensi Operasional
Abstract
The purpose of this study is to assess the asset utilization of LRT Sumsel station. Analysis with the AHP method was carried out in 2 ways, namely selecting potential business types and determining strategic station locations. The results showed that the selection of potential business types in the order of tenant/booth was 0.683, ATM Center was 0.178, and Advertising was 0.139, while the selection of strategic stations based on stations that have utilized their assets, namely Asrama Haji Station was 0.361, Ampera Station was 0.195, DJKA Station was 0.177, Bumi Sriwijaya Station was 0.152, Bandara Station was 0.071, and Cinde Station was 0.044, and stations that have not utilized their assets are Polresta Station was 0.283, Demang Station was 0.245, Puntikayu Station was 0.145, Jakabaring Station was 0.117, Dishub Station was 0.095, Garuda Dempo Station was 0.059, and RSUD Station was 0.056.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji pemanfaatan aset stasiun LRT Sumsel. Analisis dengan metode AHP dilakukan dengan 2 cara yaitu memilih jenis usaha potensial dan menentukan lokasi stasiun strategis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilihan jenis usaha potensial dengan urutan yaitu tenant/booth sebesar 0,683, ATM Center sebesar 0,178, dan Advertising sebesar 0,139, sedangkan pemilihan stasiun strategis berdasarkan stasiun yang sudah memanfaatkan asetnya yaitu Stasiun Asrama Haji sebesar 0,361, Stasiun Ampera sebesar 0,195, Stasiun DJKA sebesar 0,177, Stasiun Bumi Sriwijaya sebesar 0,152, Stasiun Bandara sebesar 0,071, dan Stasiun Cinde sebesar 0,044, serta stasiun yang belum memanfaatkan asetnya yaitu Stasiun Polresta sebesar 0,283, Stasiun Demang sebesar 0,245, Stasiun Puntikayu sebesar 0,145, Stasiun Jakabaring sebesar 0,117, Stasiun Dishub sebesar 0,095, Stasiun Garuda Dempo sebesar 0,059, dan Stasiun RSUD sebesar 0,056.