Analisis Potensi Emisi Gas Rumah Kaca pada Pembangunan Jembatan BH314A Menggunakan Metode Intergovermental Panel On Climate Change (IPCC)
Abstract
Greenhouse gas emissions in Indonesia will continue to increase in 2021-2030. This is due to the increasing use of fuel oil (BBM), gas, and coal in the energy sector. The energy sector is one of the largest global contributors to greenhouse gas emissions. This research was conducted on the construction of the Solo - Semarang Phase 1 Double Track Railway in package 5, one of which was building the BH314A bridge, which in its implementation used heavy oil-fueled equipment that would cause greenhouse gas emissions. This study uses the calculation guidelines in the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) 2019 and data from the inventory of greenhouse gas emissions in the energy sector. This study concludes that the construction of the BH314A bridge requires a total energy of 58,971 tons of joules (TJ) and emits a total greenhouse gas emission of 19,715,802 tonsCO2.eq and emits 0.08 tons of sulfur dioxide.
ABSTRAK
Emisi gas rumah kaca di Indonesia diperkirakan terus meningkat pada tahun 2021-2030. Hal ini disebabkan karena terus meningkatnya penggunaan bahan bakar minyak (BBM), gas, dan batu bara pada sektor energi. Sektor energi merupakan salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar dalam lingkup global. Penelitian ini dilakukan pada kegiatan pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Solo-Semarang Fase 1 di paket 5 yang salah satu pekerjaannya membangun jembatan BH314A yang dalam pelaksanaannya menggunakan alat berat berbahan bakar minyak yang akan menyebabkan emisi gas rumah kaca. Pada penelitian ini menggunakan pedoman perhitungan yang terdapat pada Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) tahun 2019 dan juga data dari inventarisasi emisi gas rumah kaca pada sektor energi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pada kegiatan pembangunan jembatan BH314A membutuhkan energi total sebesar 58.971 ton joule (TJ) dan mengeluarkan total emisi gas rumah kaca sebesar 19.715.802 tonCO2.eq serta mengeluarkan emisi sulfur dioksida sebesar 0,08 ton.