Perubahan Pola Perjalanan Penduduk Jabodetabek Akibat Pandemi Covid-19
Abstract
The COVID-19 outbreak, which occurred in early 2020, caused a massive and substantial change in the city’s activities. Jabodetabek inhabitants had changed their daily activities, mainly their mobility patterns in accessing their destinations. The research method was deductive-qualitative to assess the change in the travel behavior of Jabodetabek inhabitants and their form. The total number of respondents was 119. The results show a decreasing number of daily frequencies (Working or accessing school, shopping, and leisure time). Perception analysis results show that inhabitants decided to self-quarantine when the first case of the COVID-19 outbreak occurred, tended to avoid crowded public places, and considered the prevention of COVID-19 protocol while using mass public transportation. Most chose automobiles over other mass transportation options in the New Normal era. There is no positive preference for the work-from-home option as one’s priority when earning some income.
ABSTRAK
Pandemi COVID-19 yang terjadi di awal tahun 2020 menimbulkan perubahan pada kegiatan perkotaan. Kegiatan sehari-hari penduduk Jabodetabek mengalami perubahan, terutama pola perjalanan penduduk dalam mengakses tujuannya sehari-hari. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deduktif-kualitatif dengan tujuan untuk mengidentifikasi perubahan pergerakan penduduk Jabodetabek selama pandemi serta mengidentifikasi bentuk-bentuk adaptasi perjalanannya. Pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner yang disebar pada 119 responden di Jabodetabek dengan metode purposive sampling. Hasil analisis perubahan pola perjalanan menunjukkan adanya perubahan dalam frekuensi perjalanan dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi dalam kegiatan sehari-hari penduduk (Bekerja, Berbelanja, dan Kegiatan Waktu Senggang). Analisis persepsi menunjukkan kecenderungan penduduk untuk tetap berada di rumah dan karantina mandiri ketika awal pandemi melanda, menghindari kerumunan dan memerhatikan protokol kesehatan selama menggunakan transportasi umum, mayoritas penduduk memilih untuk tetap menggunakan kendaraan pribadi dimasa depan. Hasil penelitian juga mendapati bahwa penduduk belum menunjukkan preferensi positif terhadap opsi bekerja jarak jauh (work from home).